Dampak PPKM, Gembira Loka Zoo Hanya Bisa Bertahan hingga Akhir Tahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dampak PPKM, Gembira Loka Zoo Hanya Bisa Bertahan hingga Akhir Tahun

Heri Susanto - detikTravel
Rabu, 04 Agu 2021 18:37 WIB
Arinta, bayi gajah di gembira Loka Zoo, berulang tahun pada Kamis (25/3/2021).
Foto:Gembira Loka Zoo ( dok, Gembira Loka Zoo)
Yogyakarta -

Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 di DIY berdampak serius terhadap Gembira Loka (GL) Zoo. Lembaga konservasi tersebut terancam hanya bisa bertahan sampai akhir tahun.

"Kalau tutup rapat (larangan buka), kami prediksi (bertahan) sampai akhir tahun. Dana cadangan kita tiga lapis, anggsan saja kami sudah menggunakan lapis kedua," kata Direktur Utama GLZoo Joko Tirtono, saat dihubungi wartawan, Rabu (4/8/2021).

Joko mengungkapkan, sebagai lembaga konservasi, GL Zoo tak hanya memperhatikan ancaman penularan virus terhadap karyawannya. Tapi, konservasi terhadap binatang juga menjadi beban tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar tidak terjadi seperti di Ragunan, Kami sudah melakukan swab terhadap lima orangutan dan bayi usia 30 hari karena kippernya positif. Harimau Sumatera sudah diswab, yang terakhir Lutung hasil sitaan, karena orang pemilik sebelumnya positif, Lutung kami swab, semuanya hasilnya negatif," jelas Joko.

ADVERTISEMENT

Seluruh swab tersebut, lanjut Joko, mereka biayai mandiri. Hal tersebut yang menjadi beban tersendiri dari GL Zoo selain karyawan dan kesejahteraan binatang saat ditutup untuk pengunjung.

"Setiap ada karyawan yang positif, kami lacak sendiri. Mau mengharapkan pemerintah lama (antrinya), apalagi swab binatang," katanya.

Ia mengatakan, biaya operasional paling besar adalah untuk pakan hewan. Terutama Gajah yang sehari membutuhkan 300 kilogram rumput yang mereka beli dari Boyolali.

"Harganya Rp 1 ribu satu kilonya. Kalau sehari Rp 300 ribu sebulan sudah Rp 9 juta untuk satu gajah. Ada lima gajah di GL Zoo," jelasnya.

Sedangkan untuk hewan lain, seperti Harimau Sumatera, kata Joko, menu makanan mereka ganti. Jika biasanya Harimau Sumatera tidak pernah makan daging ayam, sejak pandemi ini, mereka mulai makan daging ayam.

"Mau daging tapi, daging kerbau yang harganya murah," jelasnya.

Ia berharap, dengan penutupan GL Zoo, pemerintah bisa memberikan bantuan yang nyata. Sebab, selama ini GL Zoo hanya mendapatkan keringanan pajak tontonan tahun 2020 sebesar 75 persen dan tahun 2021 50 persen.

"Harapan kami ada bantuan yang riil. Bentuknya, bisa bantuan operasional makan (binatang) atau yang lain," jelasnya.

Bantuan saat ini, kata Joko, hanya ada dari swasta. Yaitu salah satu supermarket yang memberikan sayuran dan buah-buahan yang tidak layak. Kemudian, ada dari UGM untuk pakan ternak.




(elk/elk)

Hide Ads