PPKM Diperpanjang, Satwa Kebun Binatang Ikut Menjerit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PPKM Diperpanjang, Satwa Kebun Binatang Ikut Menjerit

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 03 Agu 2021 21:03 WIB
Sejumlah monyet ekor Panjang atau Macaca fascicularis tampak turun ke jalan untuk mengais makanan dari kendaraan yang lewat di Kawasan Taman Nasional Bali Barat atau beberapa kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Ilustrasi (Grandyos Zafna/detikcom)
Denpasar/Bandung -

Perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus menjadi cobaan berat bagi banyak orang. Tak terkecuali satwa dan pengelola kebun binatang.

Keprihatinan akibat perpanjangan PPKM sangat dirasakan oleh pelaku sektor pariwisata di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah wisata Sangeh Monkey Forest di Bali.

Dilihat detikTravel dari laman Instagram resminya, Selasa (3/8/2021), objek wisata populer Bali ini memang terpaksa tutup akibat PPKM yang terus diperpanjang. Alhasil, tak ada turis atau wisatawan yang datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiadanya wisatawan juga berimbas pada membengkaknya biaya perawatan fauna, yang dalam hal ini adalah para monyet. Kegelisahan itu pun ikut pengelola bagi lewat permintaan donasi pakan monyet.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]




"DAMPAK TUTUPNYA TEMPAT WISATA DI BALI

Kami membutuhkan uluran tangan teman / saudara Open donasi makanan monyet di obyek wisata sangeh

Bagi yg berkenan menyumbang makanan monyet , bisa hubungi pengelola / datang langsung ke obyek wisata sangeh," bunyi informasi yang diunggah empat hari lalu.

Sebelum wisata Sangeh Monkey Forest di Bali, Kebun Binatang Bandung (Bazoga) sudah lebih dulu meminta donasi pada awal Juli lalu. Akibat penutupan sementara, ongkos operasional untuk pangan fauna juga ikut membengkak.

Bahkan, pihak pengelola juga sempat berwacana untuk memotong angsa hingga rusa untuk macan tutul dan harimau Sumatera di masa PPKM.

Selanjutnya: Update terkini dari Bazoga

Kondisi mengkhawatirkan yang dialami Kebun Binatang Bandung membuat sejumlah pihak turun memberikan bantuan. Mulai dari sayuran hingga daging untuk pakan satwa.

Seperti diketahui, dana pakan satwa Kebun Binatang Bandung hanya tersisa hingga bulan ini saja. Hal tersebut terjadi, akibat penutupan obyek wisata ini yang dilakukan sejak diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4, sehingga tidak ada lagi pemasukan sepeserpun.

[Gambas:Instagram]



"Bazoga mendapat beberapa donasi, dari Kepala Dinas Kehutanan Epi Kustiawan menyerahkan sejumlah sayur-sayuran. Ada juga dari Lazis Darul Hikam Peduli yang mendonasikan sejumlah dana. Ada beberapa perorangan yang menyumbangkan sayur-sayuran dan daging ayam," kata Marketing Communication Bandung Zoo Sulhan Syafi'i via pesan singkat, Minggu (1/8).

Selain itu, Sulhan juga mengungkapkan ada salah satu supermarket di Kota Bandung yang mendonasikan buah hingga sayur untuk pakan satwa di Bandung Zoo.

"Setiap hari ada sumbangan dari Yogya Supermarket, buah-buahan dan sayuran. Kalau diuangkan sehari Rp 7,5-Rp 10 juta. Itu setiap hari, sejak tahun lalu 2020, kita ambil dua hari sekali, ngambilnya ke Yogya Junction Riau," ungkapnya.

Sulhan mengucapkan syukur dan terima kasih kepada beberapa pihak yang sudah membantu Bandung Zoo. "Kami merasa bersyukur bahwa masih ada orang-orang yang memperhatikan Bazoga terutama pada masa pandemi ini. Tidak ada lagi wacana pemotongan satwa herbivora untuk karnivora. Ini menguatkan kami agar bisa bertahan lebih lama lagi dalam kondisi seperti saat ini," tambah Sulhan.

Untuk donasi sayuran yang diberikan Dinas Kehutanan Jabar di antaranya, wortel 60 kg, labu siam 350 kg, pakcoy 300 kg, caisin 400 kg, timun 250 kg, kangkung dan kacang panjang 10 kg. Bandung Zoo juga dapatkan 100 bungkus ayam cingcang yang berasal dari perorangan.

Itu baru dua, tapi faktanya ada lebih banyak lagi kebun binatang di seluruh Indonesia yang butuh bantuan di tengah perpanjangan PPKM. Semoga para pelaku wisata dapat bertahan.


Hide Ads