Kisah Sedih Guru Terbaik, Didiskriminasi Maskapai Gegara Kulit dan Tato

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Sedih Guru Terbaik, Didiskriminasi Maskapai Gegara Kulit dan Tato

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 05 Agu 2021 13:06 WIB
American Airlines berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 25 ribu karyawannya. Kebijakan ini dilakukan akibat anjloknya permintaan perjalanan karena Corona.
Foto: Ilustrasi American Airlines (AP Photo, getty images)
Huntsville -

Sabrina Suluai-Mahuka dianugerahi 'American Samoan Teacher of The Year'. Namun sayang, dia malah didiskriminasi maskapai gegara warna kulit dan tato.

Sabrina adalah salah satu guru berdarah Samoa terbaik di Amerika Serikat. Dia mendapat predikat sebagai 'Guru Tahun Ini' alias 'Teacher of The Year'.

Namun sayang, dia mendapat perlakuan diskriminatif saat terbang naik maskapai American Airlines. Saat itu, dia terbang bersama dengan temannya yang berdarah Asia, serta rekan-rekan guru yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya mereka akan menghadiri acara 'Space Camp' yang diadakan oleh US Space and Rocket Center di Huntsville, AS. Dilansir detikTravel dari AP, Kamis (5/8/2021), ternyata penerbangan yang akan membawa mereka menuju acara tersebut dibatalkan.

Saat itulah, Sabrina dan rekannya yang berdarah Asia mendapat perlakuan diskriminatif dari oknum pegawai American Airlines. Di saat rekan gurunya yang berkulit putih ditawari fasilitas hotel gratis karena penerbangannya dibatalkan, mereka berdua malah tidak ditawari, bahkan ditolak saat meminta fasilitas itu.

ADVERTISEMENT

"Teman saya berdarah Korea dan saya keturunan Filipina-Samoa. Saya berkulit hitam dan punya tato di seluruh tubuh saya, dan rekan saya yang lain berkulit putih. Kami terbang di pesawat yang sama. Mengapa kebijakan itu tiba-tiba berubah untuk teman saya yang berkulit putih," ketus Sabrina.

Anthony Coy-Gonzalez, teman berkulit putih yang disebut-sebut Sabrina, membenarkan insiden tersebut. Dia merasakan diskriminasi yang nyata dilakukan American Airlines terhadap Sabrina.

"Teman saya dan rekan guru yang lain, ditolak mendapat fasilitas yang ditawarkan 20 menit kemudian kepada saya oleh orang yang sama, ketika penerbangan kami dibatalkan. Mereka tidak diberikan apapun ketika mereka meminta bantuan. Saya datang dan ditawarkan hotel, taksi dan makanan tanpa saya minta. Penerbangan yang sama. Waktu yang sama. Maskapai yang sama. American Airlines, ini sungguh tidak ok," jelas Coy-Gonzalez.

Sementara itu, pihak American Airlines mengakui adanya kesalahan dalam insiden itu. Tapi mereka membantah, bahwa itu bukanlah diskriminasi. Mereka sudah menghubungi Sabrina dan menawarkan akan mengganti biaya hotel yang sudah mereka berdua keluarkan.

"American Airlines memastikan semua konsumen merasa diperhatikan selama perjalanan mereka. Kami sangat khawatir dengan tuduhan ini dan akan bekerja untuk menginvestigasinya lebih lanjut," demikian pernyataan resmi American Airlines.




(wsw/ddn)

Hide Ads