Hiburan di Olimpiade Tokyo 2020: Jelajah Kuliner di Sevel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hiburan di Olimpiade Tokyo 2020: Jelajah Kuliner di Sevel

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 06 Agu 2021 08:43 WIB
Don Quijote, toko oleh-oleh
Ilustrasi toko kelontong di Jepang. (Wahyu/detikTravel)
Jakarta -

Gelombang semangat yang diluncurkan para atlet di Olimpiade 2020 Tokyo menjadi yang paling dibicarakan. Tak hanya itu saja, toko kelontong atau konbini juga menjadi sorotan dunia.

Di masa pandemi Corona yang melanda global, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya tetap dilaksanakan setelah ditunda satu tahun. Pelaksanaan Olimpiade tahun ini pun dengan penerapan protokol kesehatan dan aturan yang sangat ketat bagi para atlet dan timnya.

Mungkin bukan saat yang tepat untuk membahas tempat wisata di Tokyo, tempat pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, karena memang Jepang masih dikunci untuk turis internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda cerita bagi para atlet, pelatih, dan jurnalis yang diizinkan memasuki negara itu untuk Olimpiade. Tapi, tetap saja, mereka menjalani serangkaian aturan keselamatan yang ketat dan tidak diizinkan meninggalkan sekitar akomodasi mereka selama 14 hari, kecuali disetujui untuk pengecualian.

Nah, salah satu kisah menarik selama Olimpiade adalah kuliner. Bukan makanan di tempat legendaris dari kedai-kedai tua di Tokyo.

ADVERTISEMENT

Makanan-makanan yang populer selama gelaran Olimpiade adalah jajanan praktis yang gampang ditemui di konbini atau kios serba ada di Jepang. Selain buka 24 jam, konbini itu biasanya terhubung dengan hotel, bisa dibilang yang terbaik di dunia dan menawarkan berbagai makanan dan minuman yang luar biasa.

Tanyakan kepada siapa saja yang pernah bepergian ke Jepang dan kemungkinan besar mereka akan memiliki cerita tentang kunjungan tak terlupakan ke konbini, sebutan orang Jepang untuk kios serba ada atau toko kelontong sebagai kata serapan dari convenience store.

Salah satu konbini langganan atlet, ofisial, pelatih dan pewarta adalah 7-Eleven (Sevel).

7-Eleven menjadi penyelamat bagi para pewarta. Salah satunya, reporter olahraga untuk jaringan CBC Kanada di Tokyo.

Awalnya, reporter itu mencuit meminta bantuan untuk belajar membuka bungkusan onigiri, nasi bungkus ala Jepang.

Unggahan tersebut, yang menampilkan video Anastasia Bucsis yang gagal membuka onigirinya tanpa merobek rumput laut bagian luar, memperoleh 82,2 ribu suka dan di-retweet lebih dari 34,6 ribu kali sejak diposting pada 27 Juli.



Sebagai tanggapan, 7-Eleven Jepang memposting video cara menjelaskan cara yang benar untuk membuka paket yang dirancang dengan cerdik di akun Twitter-nya.

"Hari ini, kami ingin memperkenalkan cara membuka paket bola nasi untuk pelanggan dari luar negeri yang mengunjungi Jepang," tulis postingan tersebut.

Pengalaman lain diungkapkan oleh Devin Heroux. Jurnalis CBC itu membuat banyak orang Jepang senang ketika dia mendokumentasikan penemuannya tentang 7-Eleven yang terpasang di hotel tempat dia menginap.

"Sekarang, karena belum pernah ke Jepang sebelumnya, saya tidak menyadari betapa berbedanya pengalaman di Sev (seperti yang kami sebut di Saskatoon tempat saya dibesarkan), dan saat saya akan pergi untuk mendapatkan Slurpees, nantinya,' kata Heroux.

"Yang saya bayangkan di kepala saya hanyalah hot dog yang sudah terlalu lama berada di oven, dan keju untuk nacho yang mungkin, mungkin, aman untuk dimakan" tulis Heroux di situs penyiar publik Kanada.

Heroux seperti terbuka matanya merasakan pengalaman langsung di 7-Eleven. Tidak hanya pilihannya yang banyak, tetapi juga ragam makanan yang menggugah selera.

Tweetnya tentang perjalanan toserba hotelnya telah menghibur banyak orang. Dia menyebut dirinya seorang pemula konbini (kios serba ada) hingga bisa disebut sebagai veteran penikmat toko kelontong itu selama di Tokyo.

Kalimat itu rupanya menarik komentar dari orang Jepang yang berterima kasih kepadanya atas apresiasinya terhadap makanan di konbini dan menyarankan sederet makanan yang harus dia cicipi selanjutnya.

Heroux bukan satu-satunya yang memuji kios serba ada di Jepang. Andrew Keh, yang melaporkan games untuk New York Times, juga menulis tentang pengalamannya ke toko 24 jam terdekatnya.

"Kita tidak dapat melintasi galaksi makanan di luar batas Olimpiade, tetapi sebuah kios serba ada memiliki ragam pilihan kuliner tersendiri," ujar Keh.

"Segudang kotak bento, daging goreng, sushi, mie yang berlimpah, dan segala macam makanan terbungkus plastik yang rumit dan jajanan langka," tulis Keh dalam sebuah laporan untuk kanalnya.

Para atlet juga memposting tentang kelezatan makanan di kios serba ada ala 7 Eleven itu. Pada hari Selasa, pemain skateboard berusia 13 tahun Sky Brown yang memenangkan medali perunggu Inggris Raya pada hari Rabu membagikan gambar acar plum, shiso, dan onigiri wijen dari 7-Eleven di salah satu kisah Instagram-nya.



Simak Video "Video: Tak Hanya Manggung, D'Masiv Juga Bakal Nonton Konser di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads