Gelombang semangat yang diluncurkan para atlet di Olimpiade 2020 Tokyo menjadi yang paling dibicarakan. Tak hanya itu saja, toko kelontong atau konbini juga menjadi sorotan dunia.
Di masa pandemi Corona yang melanda global, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya tetap dilaksanakan setelah ditunda satu tahun. Pelaksanaan Olimpiade tahun ini pun dengan penerapan protokol kesehatan dan aturan yang sangat ketat bagi para atlet dan timnya.
Mungkin bukan saat yang tepat untuk membahas tempat wisata di Tokyo, tempat pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, karena memang Jepang masih dikunci untuk turis internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda cerita bagi para atlet, pelatih, dan jurnalis yang diizinkan memasuki negara itu untuk Olimpiade. Tapi, tetap saja, mereka menjalani serangkaian aturan keselamatan yang ketat dan tidak diizinkan meninggalkan sekitar akomodasi mereka selama 14 hari, kecuali disetujui untuk pengecualian.
Nah, salah satu kisah menarik selama Olimpiade adalah kuliner. Bukan makanan di tempat legendaris dari kedai-kedai tua di Tokyo.
Makanan-makanan yang populer selama gelaran Olimpiade adalah jajanan praktis yang gampang ditemui di konbini atau kios serba ada di Jepang. Selain buka 24 jam, konbini itu biasanya terhubung dengan hotel, bisa dibilang yang terbaik di dunia dan menawarkan berbagai makanan dan minuman yang luar biasa.
Tanyakan kepada siapa saja yang pernah bepergian ke Jepang dan kemungkinan besar mereka akan memiliki cerita tentang kunjungan tak terlupakan ke konbini, sebutan orang Jepang untuk kios serba ada atau toko kelontong sebagai kata serapan dari convenience store.
Salah satu konbini langganan atlet, ofisial, pelatih dan pewarta adalah 7-Eleven (Sevel).
7-Eleven menjadi penyelamat bagi para pewarta. Salah satunya, reporter olahraga untuk jaringan CBC Kanada di Tokyo.
Awalnya, reporter itu mencuit meminta bantuan untuk belajar membuka bungkusan onigiri, nasi bungkus ala Jepang.
Unggahan tersebut, yang menampilkan video Anastasia Bucsis yang gagal membuka onigirinya tanpa merobek rumput laut bagian luar, memperoleh 82,2 ribu suka dan di-retweet lebih dari 34,6 ribu kali sejak diposting pada 27 Juli.
Baca juga: Ini Desain Terbaru Kereta Peluru Shinkansen |
Sebagai tanggapan, 7-Eleven Jepang memposting video cara menjelaskan cara yang benar untuk membuka paket yang dirancang dengan cerdik di akun Twitter-nya.
"Hari ini, kami ingin memperkenalkan cara membuka paket bola nasi untuk pelanggan dari luar negeri yang mengunjungi Jepang," tulis postingan tersebut.
Pengalaman lain diungkapkan oleh Devin Heroux. Jurnalis CBC itu membuat banyak orang Jepang senang ketika dia mendokumentasikan penemuannya tentang 7-Eleven yang terpasang di hotel tempat dia menginap.
"Sekarang, karena belum pernah ke Jepang sebelumnya, saya tidak menyadari betapa berbedanya pengalaman di Sev (seperti yang kami sebut di Saskatoon tempat saya dibesarkan), dan saat saya akan pergi untuk mendapatkan Slurpees, nantinya,' kata Heroux.
"Yang saya bayangkan di kepala saya hanyalah hot dog yang sudah terlalu lama berada di oven, dan keju untuk nacho yang mungkin, mungkin, aman untuk dimakan" tulis Heroux di situs penyiar publik Kanada.
Heroux seperti terbuka matanya merasakan pengalaman langsung di 7-Eleven. Tidak hanya pilihannya yang banyak, tetapi juga ragam makanan yang menggugah selera.
Tweetnya tentang perjalanan toserba hotelnya telah menghibur banyak orang. Dia menyebut dirinya seorang pemula konbini (kios serba ada) hingga bisa disebut sebagai veteran penikmat toko kelontong itu selama di Tokyo.
Kalimat itu rupanya menarik komentar dari orang Jepang yang berterima kasih kepadanya atas apresiasinya terhadap makanan di konbini dan menyarankan sederet makanan yang harus dia cicipi selanjutnya.
Heroux bukan satu-satunya yang memuji kios serba ada di Jepang. Andrew Keh, yang melaporkan games untuk New York Times, juga menulis tentang pengalamannya ke toko 24 jam terdekatnya.
Simak Video "Video: Tak Hanya Manggung, D'Masiv Juga Bakal Nonton Konser di Jepang"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol