Hari ini, 7 Agustus diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia. Saat ini ada begitu banyak hutan yang sudah ditata rapi oleh pengelolanya.
Hutan yang instagenik atau instagramable jadi incaran para traveler dalam beberapa tahun ke belakang. Jadi, wisata alam ini bisa jadi pengganti bertualang atau hiking di gunung.
Lalu, apa hutan mana saja yang cocok dikunjungi di kala PPKM usai? Berikut daftarnya dimulai dari Jakarta:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Suaka Margasatwa Muara Angke
Jakarta memiliki suaka margasatwa paling kecil di Indonesia. Ya, Suaka Margasatwa Muara Angke yang punya segudang hal unik.
Mari kita melihat bagian Jakarta yang langka yang jarang dilihat orang. Siapa tahu, setelah kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke ada Hutan Lindung Angke Kapuk yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.
Untuk diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membawahi Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Cagar alam Pulau Bokor, Taman Wisata Alam Angke Kapuk dan Suaka Margasatwa Muara Angke. Kembali ke awal pembahasan, luasan suaka margasatwa yang kami kunjungi ini adalah yang terkecil, di bawah 30 hektar.
Sudah sejak 1928 Suaka Margasatwa Muara Angke ditetapkan sebagai kawasan hutan oleh pemerintah Hindia Belanda. Fungsi utama kawasan ini sebagai green belt untuk mencegah intrusi air laut dan pengendali banjir.
Tak hanya itu, Suaka Margasatwa Muara Angke adalah rumah terakhir di Jakarta bagi lutung Jawa dan kini sudah tiada lagi alias punah. Destinasi ini masih dalam perbaikan sarprasnya.
![]() |
2. Taman Wisata Alam Gunung Pancar Sentul
Gunung Pancar berada di Jalan Desa Kampung Ciburial RT 3/ RW 3, Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor.
Di tempat wisata ini kamu akan disuguhkan dengan panorama Hutan Pinus, Zona Fun Games, Corporate Team Building. Tak hanya itu, kamu juga bisa menginap di area ini dengan mendirikan tenda tanpa membawa peralatannya, karena sudah disediakan di area ini.
![]() |
3. Kopi Daong Bogor
Tempat ngopi yang lagi viral di Bogor namanya Kopi Daong Bogor. Ya tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata karena tempatnya yang sejuk.
Kopi Daong berlokasi di Pancawati, Caringin, Bogor, Jawa Barat. Tempat ngopi ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Ya, ngopi di Kopi Daong Bogor makin asyik dengan bisa menyeruputnya di tengah hutan pinus Konsep ngopi di sini memang bernuansa alam, udara sejuk dan pemandangan alam nan indah.
Karena konsepnya yang outdoor, hati-hati untuk datang sebelum jam 1 siang. Kenapa? Karena Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan, kerap hujan. Selain itu, kalau sudah lebih dari jam 1 siang Kopi Daong Bogor akan penuh.
Sebenarnya konsep ecopark di Kopi Daong juga sudah membuat tempat tersebut sebagai tempat wisata. Kamu bisa mendapatkan hasil foto yang Instagramable di Kopi Daong.
![]() |
4. Aneka hutan wisata di Yogyakarta
Wisata hutan pinus Yogyakarta memang sedang ngetren beberapa tahun belakangan. Apalagi sejak pandemi COVID-19, banyak orang lebih memilih untuk liburan di alam.
Beberapa hutan pinus yang kerap didatangi wisatawan adalah Hutan Pinus Pengger, Hutan Pinus Mangunan, dan Hutan Pinus Becici.
Hutan Pinus Pengger terletak di Dusun Sendangsari, Dlingo, Bantul. Hutan ini dulunya merupakan hutan produksi yang kemudian fungsinya dialihkan menjadi tempat wisata sejak 2016.
Hutan Pinus Mangunan pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden AS Barack Obama. Hutan yang terletak di Desa Mangunan, Dlingo, Bantul itu begitu terkenal karena menghadirkan suasana yang sejuk.
Masih di kawasan Dlingo, ada lagi nih hutan pinus lainnya. Namanya Hutan Pinus Becici.
Hutan seluas 4,5 hektar ini sangat cocok dikunjungi traveler yang datang bersama keluarga menggunakan kendaraan roda empat. Selain punya tempat parkir luas, di sana juga terdapat area camping keluarga.
![]() |
5. Hutan De Djawatan
Hutan De Djawatan mirip dengan negeri dongeng Lord of The Rings. Ternyata, aslinya lebih cantik.
Hutan De Djawatan diisi dengan 805 pohon trembesi. Dari gagah dan rindangnya pepohonan, sudah pasti umurnya ratusan tahun. Ya, pohon-pohon ini usianya sekitar 100-150 tahun.
Tentu bukan hal mudah untuk merawat pohon-pohon ini. Di beberapa tempat terlihat papan peringatan untuk wisatawan agar berhati-hati dengan ranting yang jatuh.
Di hutan seluas 9 hektare ini, wisatawan bisa bebas foto-foto, piknik bahkan olahraga. Pagi hari saat akhir pekan, biasanya ada saja warga sekitar yang datang untuk olahraga bersama.
Namun di tengah pandemi ini, Hutan De Djawatan juga ikut terdampak. Jumlah kunjungan dikurangi, protokol kesehatan harus dijalani, para pedagang tampak lesu dan sedih.
Tentu, di Indonesia, begitu banyak hutan yang dijadikan wisata. Hutan-hutan yang cantik dan perlu dijaga itu tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol