Titik menambahkan, manajemen akan mengevaluasi destinasi wisata mana yang akan ditutup. Pilihan sulit yang harus dilakukan apabila kondisi terus memburuk.
"Kita akan mengevaluasi, destinasi mana yang akan ditutup. Untuk destinasi yang memiliki satwa, tentu akan kita buka. Karena sudah mengeluarkan banyak biaya untuk pakan, serta Museum Angkut karena ikonik dan masih bagus kunjungannya," imbuh Titik.
Wahana menyedot banyak pengeluaran operasional, lanjut Titik, memungkinkan untuk ditutup. Seperti Batu Next Spektakuler (BNS) serta destinasi permainan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita akan evaluasi dahulu, sudah trik apalagi yang kita lakukan untuk menekan operasional. Jika kondisinya terus memburuk, destinasi cukup besar pengeluaran operasional, bisa bisa ditutup," tegas Titik.
Selama masa PPKM Darurat, JTP Group mewajibkan karyawan bekerja 5 jam sehari, dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama bekerja, karyawan dilarang melepas masker, berkerumun atau makan bersama.
"Apabila melanggar, kami sanksi cukup berat dengan tidak mendapatkan gaji bekerja selama satu bulan," papar Titik.
Komitmen tinggi JTP Group dalam upaya mencegah sebaran COVID-19, diharapkan bisa diikuti pelaku usaha wisata lain di Kota Batu.
"Sehingga angka sebaran COVID-19 bisa terkendali dan Kota Batu masuk zona hijau," pungkas Titik.
Simak Video "Video: Wah! Gajah Sumatera di Jatim Park 2 Batu Melahirkan"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol