Tuduhan Sang Rabbi
Mneurut laporan media 1010 WCSl News, rabbi dari 18 gadis Yahudi ortodoks tersebut, Yisroel Kahan, mengklaim bahwa salah satu sekuriti maskapai KLM mencemooh gadis-gadis itu.
Pihak KLM juga berusaha untuk meminta para gadis itu membayar biaya ekstra sebesar 2.000 Euro (setara Rp 33 jutaan) agar masalah itu diselesaikan. Belum lagi mereka juga meminta fee ekstra untuk bagasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung mereka menolak untuk membayarkan fee tersebut. Namun dalam pernyataannya pihak KLM menyangkal klaim tersebut. Mereka malah menyebut rombongan gadis Yahudi itu tidak patuh terhadap aturan maskapai.
"Pada tanggal 20 Juli, rombongan besar penumpang dalam penerbangan KL644 dari bandara JFK New York ke Amsterdam menolak untuk mengikuti instruksi kru kami di dalam pesawat," ujar juru bicara KLM, Gerrie Brand.
"Setibanya di Amsterdam, rombongan ini kembali diperingatkan dan diberi tahu konsekuensi dari perilaku tidak patuh aturan oleh departemen keamanan KLM. Mereka juga sudah dijelaskan bahwa itu adalah peringatan terakhir," Gerrie menambahkan.
"Rombongan yang sama berangkat dari Kiev ke Amsterdam pada tanggal 5 Agustus dan lagi-lagi mereka tidak mematuhi instruksi dari kri kabin kami dan menunjukkan perilaku buruk di dalam pesawat," lanjutnya.
"Saat kedatangan, rombongan yang terdiri dari 21 orang itu dikeluarkan dari pesawat dan tidak diizinkan terbang ke New York," tutup Gerrie seperti diberitakan Daily Mail.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan