Menarik perhatian pada tahun 1940
Minat wisatawan di garis pantai yang dulunya populer itu terulang kembali pada tahun 1940-an. Hal ini disebakan oleh seorang pilot membagikan foto udara sebuah bangunan tepat di bawah permukaan laut.
Butuh waktu lama juga bagi pejabat Italia menugaskan kapal selam untuk mensurvei bagian bawah laut kota ini. Apa yang mereka temukan sangat menarik. Situs arkeologi bawah laut ini secara tak resmi diberi predikat sebagai kawasan lindung laut yang pada tahun 2002, akhirnya dibuka untuk umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Semenjak teknologi pemindaian 3D dan teknologi lainnya dalam arkeologi laut berkembang, akhirnya terpaparlah pandangan pertama kali ke dalam bab kuno ini.
Penyelam, sejarawan dan fotografer telah mendokumentasikan rotunda dan portico yang tenggelam, termasuk Kuil Venus yang terkenal (bukan kuil, tetapi sebuah sauna termal) penemuan yang pada gilirannya memberikan petunjuk untuk pesta pora paling keterlaluan di Roma.
Reruntuhan ini sebenarnya terletak di perairan yang relatif dangkal, hanya di kedalaman rata-rata 6 meter yang memungkinkan pengunjung untuk melihat beberapa struktur bawah laut dari kapal berlantai kaca, atau videobarca. Namun karena pergerakan kerak bumi, letaknya yang dulu di dasar laut, jadi naik turun hingga terlihat ke permukaan.
Pusat penyelaman lokal seperti Centro Sub Campi Flegreo (yang bermitra dengan BBC dalam film dokumenter tentang Baia baru-baru ini) juga menawarkan wisata snorkeling dan scuba city di kota yang tenggelam beberapa kilometer di Laut Tyrrhenian.
Pada hari yang tenang, pengunjung dapat melihat kolom-kolom Romawi, jalan-jalan kuno, dan alun-alun yang diaspal dengan rumit. Patung Octavia Claudia (saudara perempuan Kaisar Claudius) dan Ulysses menandai pintu masuk ke gua bawah air, lengan mereka yang terentang penuh dengan teritip.
Ada banyak yang bisa dilihat di atas garis air. Bahkan, banyak dari patung yang terendam sebenarnya adalah replika dan yang aslinya dapat ditemukan di atas bukit di Kastil Baia. Patung ini dikelola oleh Pengawas Arkeologi untuk Campania dalam sebuah museum, dimana patung ditarik dari laut.
Banyak reruntuhan Romawi di atas tanah juga terlihat dekat di Parco Archeologico delle Terme di Baia, bagian dari kota kuno yang masih di atas permukaan laut. Digali pada tahun 1950 oleh Amedeo Maiuri, arkeolog yang juga menggali Pompeii dan Herculaneum, situs sejarah di atas tanah menampilkan sisa-sisa teras mosaik dan pemandian berkubah.
Di sekitar Parco Archeologico delle Terme di Baia, Baia modern adalah bayang-bayang kemegahan sebelumnya, meskipun Baia masih menangkap aura kemalasan dan kesenangan.
Saat ini, garis pantai yang dulunya dipenuhi dengan rumah-rumah besar dan tempat pemandian telah berubah menjadi kawasan yang memiliki marina kecil, hotel, dan beberapa restoran makanan laut yang berbaris di jalan sempit yang membentang di timur laut menuju Napoli.
Sayang sekali, waktu mungkin habis untuk melihat peninggalan yang hilang dari kemewahan Italia kuno ini. Karena seismolog memperkirakan aktivitas vulkanik lebih lanjut di sepanjang pantai Baia dalam waktu dekat, membuat nasib kota tidak menentu lagi.
Sebanyak 20 gempa kecil tercatat di daerah ini tahun 2017, dan pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir telah menyentuh secara permanen menutup reruntuhan yang tenggelam ke pengunjung.
untuk saat ini, pengunjung dapat mencari pintu masuk tersembunyi di kota bawah laut ini. Jika bukan ke dunia bawah, setidaknya ke beberapa harta bawah tanah yang spektakuler.
Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan