PPKM yang terus diperpanjang semakin membuat okupansi di sejumlah hotel kawasan Puncak lesu. Diskon harga besar-besaran pun jadi solusi andalan.
Populer sebagai tempat wisata di akhir pekan, kawasan Puncak di Bogor juga ramai hotel yang jadi persinggahan. Hanya semenjak PPKM, jumlah wisatawan yang pergi menginap juga berkurang.
Sejatinya saat ini kawasan Bogor dan sekitarnya telah turun dari zona merah menjadi oranye, dimana hotel dan resto sudah diperbolehkan buka. Namun, belum untuk wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyatanya, hal itu sedikit banyak berpengaruh pada tingkat hunian hotel di kawasan Puncak. Tak banyak lagi wisatawan yang menginap, melainkan pulang pergi.
"Dominasi banyak pulang pergi. Mereka datang pagi, malamnya pulang. Hotel juga belum bisa buka banyak, kapasitasnya masih terbatas," ujar Iptu Dicky Pranata, Kasatlantas Polres Bogor saat ditemui detikcom Minggu (15/8/2021).
Alhasil sejumlah strategi dilakukan oleh pengelola hotel di kawasan Puncak, misalnya dengan tebar harga diskon. Dimana hal itu tampak dari sejumlah banner yang menghiasi sisi kiri dan kanan jalan di kawasan Puncak.
![]() |
Namun, strategi itu diketahui tak banyak berhasil. Terlebih untuk menggaet wisatawan yang ingin berwisata di obwis setempat, karena masih tutup.
Salah satunya adalah Resort Prima Cisarua yang terletak di akses jalan menuju Taman Safari Indonesia dari arah pertigaan. Obwis masih tutup, dan okupansi ikut anjlok.
"Kalau tamu kita biasa yang ingin berwisata di Taman Safari Indonesia, karena kita juga ada kerjasama voucher sama mereka. Cuma kan sekarang tutup," ujar Marcom Resort Prima Cisarua, Dini.
Baca juga: Wisata Puncak Masih Tutup, Traveler Kecele |
Tutupnya Taman Safari Indonesia sementara waktu sesuai aturan PPKM berimbas pada jumlah okupansi yang minim.
"Selama PPKM ini okupansi cuma 10 sampai 30 persen di weekend. Kalau weekday hampir enggak ada, karena ada penyekatan dan lainnya," kata dia.
Untuk menarik wisatawan, pihak hotel telah menghubungi kembali tamu hingga memberi diskon hingga 40%. Namun, tamu belum teryakinkan untuk datang.
"Jalanan utama ramai, tapi enggak sampai sini. Tamu masih belum berani keluar, padahal sudah dikasih tahu sudah enggak ada penyekatan," dia mencurahkan isi hatinya.
Selanjutnya: Nasib pengelola Taman Safari Indonesia
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!