Kota Ini Daftarkan Tradisi Nongkrong Bareng Tetangga ke UNESCO

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Ini Daftarkan Tradisi Nongkrong Bareng Tetangga ke UNESCO

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 19 Agu 2021 08:12 WIB
Group of smiling multiracial friends wearing masks standing in city and taking selfie on smartphone while spending time together in summer on Lanzarote
Foto: Getty Images/iStockphoto/Juan_Algar
Jakarta -

Ada kota di Spanyol yang sedang mencari status Warisan Dunia UNESCO. Kebiasaan berkumpul dengan tetangga ingin dipatenkan di UNESCO sebagai warisan.

Diberitakan Reuters, Kamis (19/8/2021) warga kota Algar di selatan Spanyol punya kebiasaan pada musim panas. Mereka akan berkumpul dengan tetangga, ngobrol, ngopi, hingga makan-makan bersama.

Namun seiring berjalannya waktu, kebiasaan itu semakin jarang terlihat. Ditengarai, perkembangan internet membuat interaksi dengan tetangga melalui tatap muka alias nongkrong bareng semakin berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu penduduk Algar berupaya untuk mendaftarkan tradisi unik mereka itu ke dalam daftar UNESCO.

Di musim panas, saat matahari mulai terbenam dan udara mulai terasa teduh, biasanya warga Algar mulai menarik kursi ke luar rumah. Bahkan, biasanya mereka menggotong meja sekalian.

ADVERTISEMENT

Mereka bakal betah berada di luar rumah untuk menikmati angin sepoi-sepoi, bermain kartu, ngobrol, atau sekadar bersantai.

Anak-anak sering bergabung dengan orang dewasa, tetapi hanya sedikit wajah remaja yang terlihat.

Wali Kota Algar, Jose Carlos Sanchez, berharap kondisi akan berubah dan menghimbau agar lebih banyak penduduk mendukung upaya kota mendaftarkan tradisi itu ke UNESCO.

Dua minggu setelah himbauan tersebut, di teras saat musim panas dan bersamaan dengan suhu mendekati rekor tingkat tertinggi di selatan Spanyol, dia mengatakan dia terkejut menemukan keramaian yang dia harapkan.

"Tidak ada seorang pun di dalam rumah, semua orang di jalanan, memperkuat inisiatif ini dan ingin menjadikan Algar sebagai Warisan Tak Benda Kemanusiaan UNESCO".

Idenya adalah untuk mencegah internet mengakhiri tradisi ini. Adapun yang terus diingat Sanchez sejak masa kecilnya, tradisi ini jadi hiburan yang menyenangkan bagi keluarga dan tetangganya di Algar.

"Ketika ledakan jejaring sosial melanda, semua orang ada di media. Sekarang saya pikir orang-orang mulai meninggalkan interaksi tatap muka, untuk berbicara secara langsung ... Apa yang kami coba capai adalah memiliki harmoni dan keramahan dan kembali ke cara tradisional," katanya.




(sym/fem)

Hide Ads