Miris! Warga Pandeglang Banyak yang Tak Tahu Tugu 'Gojali Buntung'

Keberadaan Tugu Pasukan Sancang Lodaya Sektor 15 atau yang lebih akrab disebut tugu 'Gojali Buntung' rupanya belum familiar bagi masyarakat Pandeglang, Banten. Warga yang hampir setiap hari hilir mudik di sekitaran monumen itu, bahkan tak menyadari jika bangunan tersebut merupakan tugu untuk menghormati para pejuang berani mati yang berhasil mengusir Belanda saat masa penjajahan.

"Oh itu tugu ya. Kirain saya bangunan biasa, soalnya enggak ada plang atau tulisannya sih kang," kata Andri, warga Pandeglang kepada detikcom saat ditemui di sebuah warung kopi tepat di depan tugu Gojali Buntung, Sabtu (21/8/2021).

Andri yang kerap berpergian ke arah Serang ini mengaku memang tak pernah penasaran dengan keberadaan tugu Gojali Buntung di sana. Selain tak adanya plang pemberitahuan, seingatnya dulu tugu ini sering digunakan warga untuk bersantai sembari menunggu angkutan umum ke arah Labuan maupun ke Jakarta.

"Dulu kalau enggak salah di atas itu (menunjuk tugu Gojali Buntung) sering rame sama yang nunggu bus. Semenjak ada halte di sini, tugu itu enggak pernah lagi dipake buat nunggu bus," ungkapnya.

Berbeda dengan Andri, warga lainnya bernama Yusup mengaku sudah banyak mendapat cerita mengenai tugu tersebut. Namun, dia baru tahu lokasi dimana tepatnya tugu itu berdiri setelah ditunjukan temannya sekira sebulan yang lalu.

"Bulan kemarin baru ditunjukin sama temen, ternyata di sana. Soalnya enggak kelihatan sih, enggak ada plang pengumuman sama tulisannya," tuturnya.

Keberadaan Tugu Pasukan Sancang Lodaya Sektor 15 atau yang lebih akrab disebut tugu 'Gojali Buntung' memang sulit untuk diketahui oleh masyarakat di Pandeglang. Selain tak memiliki plang papan pemberitahuan, lokasinya juga berada di belakang halte dan tertutup oleh warung-warung kopi yang berdiri di pertigaan Mengger, Pandeglang, Banten.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Pandeglang, Banten pernah memiliki kisah para pejuang berani mati saat mengusir Belanda dari wilayah tersebut. Kisahnya itu pun kini diabadikan dalam sebuah tugu yang diberi nama Tugu Pasukan Sancang Lodaya Sektor 15.

Menurut catatan sejarah, tugu ini dibangun pada tahun 70an untuk mengenang pertempuran para pasukan berani mati yang dipimpin seorang tokoh bernama Tb. Ahmad Ghozali. Tokoh kharismatik yang lebih akrab dikenal dengan sebutan 'Gojali Buntung' ini berhasil mengusir Belanda pada tahun 1949 berbarengan saat adanya serbuan Agresi Militer II di Indonesia.

Meski sudah dibangun puluhan tahun, tugu ini rupanya jarang mendapat perawatan. Bahkan saat ini, monumen tersebut terkesan terbengkalai lantaran minimnya perhatian dari pemerintah setempat.

Pantauan detikcom, Sabtu (21/8/2021), tugu yang dibalut keramik berwarna biru lengkap dengan cetakan bendera merah putih berbentuk bulat di atasnya ini terlihat sudah usang karena telah lama tak dicat ulang. Sembilan anak tangga yang dibangun lengkap dengan keramik warna putih di sekitar tugu juga sudah banyak yang rusak dan retak-retak.