Bukan Dubai namanya kalau teknologinya sama dengan negara lain. Pelabuhan mereka pun punya sistem canggih yang diklaim bisa mendongkrak ekonomi kala pandemi Corona.
Dilansir dari CNN, Senin (23/8/2021) pelabuhan Jebel Ali Dubai sedang melakukan uji coba terhadap teknologi baru yang bertujuan untuk mempercepat, meningkatkan, sampai otomatisasi bagaimana cara kontainer disimpan, dipindahkan, dan dikirim.
Biasanya di pelabuhan-pelabuhan besar, 6-7 peti kemas ditumpuk di atas satu sama lain, menunggu untuk dipindahkan ke kapal dengan derek. Selain memakan banyak ruang, untuk menemukan dan mengambil kontainer yang tepat bisa memakan waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operator pelabuhan yang berbasis di Dubai, DP World telah mengembangkan inovasi yang dikatakan menghemat waktu dan ruang. Namanya BoxBay.
BoxBay adalah sistem penyimpanan yang menumpuk 11 kontainer dalam rangka baja. Biasanya, ketika peti kemas ditumpuk di atas satu sama lain di pelabuhan, untuk mengakses peti kemas yang posisinya lebih rendah di tumpukan berarti memindahkan peti kemas lain di atasnya.
DP World mengatakan BoxBay yang dikembangkan dalam kemitraan dengan grup SMS perusahaan Jerman, memungkinkan derek untuk mengambil peti kemas yang berada paling bawah tanpa perlu merombak peti kemas di atasnya.
Sistemnya otomatis, mampu memindahkan crane dan mengambil kontainer secara otomatis. Jika gagal karena alasan apa pun, seorang operator dapat mengendalikan BoxBay dari ruang kontrol yang terletak di dekat pelabuhan.
"Kami bisa menghemat waktu 60 hingga 70%," ujar Kepala Perluasan Pelabuhan dan Proyek Khusus di DP World Patrick Bol kepada CNN. DP mengatakan bahwa BoxBay dapat menempati kurang dari sepertiga ruang yang biasanya digunakan oleh peti kemas di terminal.
"Biaya awal memang tinggi, tetapi Anda mendapatkan uang kembali. Biaya perawatannya jauh lebih rendah dan membutuhkan lebih sedikit orang untuk mengoperasikannya." jelasnya.
Pendapat yang sama juga diungkapkan Peter de Langen, profesor ekonomi maritim di Copenhagen Business School.
"Manfaat utamanya adalah pemanfaatan ruang terminal yang jauh lebih padat," katanya. De Langen menambahkan bahwa itu juga dapat secara signifikan mengurangi waktu tunggu (waktu yang dibutuhkan untuk mengambil peti kemas dan memuatnya ke kapal) dan memperkirakan penyerapan yang lebih luas di pelabuhan metropolitan di mana tidak ada ruang untuk memperluas fasilitas.
Sultan Ahmed bin Sulayem, ketua dan CEO DP World, mengatakan proyek percontohan di Dubai menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam hal menghemat waktu dan ruang. Dia membayangkan masa depan di mana BoxBay akan ditemukan di beberapa pelabuhan tersibuk di dunia. "Tujuan kami adalah untuk menghapus semua inefisiensi dalam industri ini. BoxBay adalah inovasi keras yang akan banyak membantu kami, mengubah cara kami beroperasi." katanya.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!