Tarik Minat Napi buat Vaksin, Lapas di AS Janjikan Ramen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tarik Minat Napi buat Vaksin, Lapas di AS Janjikan Ramen

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 27 Agu 2021 14:27 WIB
Vending Machine Ini Jual Ramen Beku dari Restoran Ramen Ternama
Ilustrasi rames (soranews)
Washinton -

Cara unik dilakukan oleh lapas di Amerika untuk membuat narapidana mau divaksin Covid-19. Dari iming-iming mi ramen sampai komisi.

Dilansir detikcom, Jumat (27/8/2021) penjara di negara bagian Washington, Penjara Benton County di Kennewick, menawarkan mie ramen kepada narapidana sebagai insentif jika vaksin COVID-19. Kampanye itu bertema 'Soups for Shots'.

Enggak cuma satu bungkus rames yang dijanjikan kepada napi setelah menjalani suntikan dosis pertama, tetapi sepuluh bungkus rames!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye itu cukup diminati para napi. Sejak petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) Benton Country memulai program pada awal Agustus, sebanyak 900 paket mie ramen telah dibagikan kepada 90 narapidana.

Scott Souza, kepala pemasyarakatan di Departemen Pemasyarakatan, mengatakan mengambil cara apapun untuk menarik narapidana supaya mau divaksin Covid-19.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan semua yang kami bisa lakukan untuk mendorong vaksinasi dan kami mendapatkan respons yang luar biasa," kata Souza kepada The Olympian.

Penjara Benton County bukan satu-satunya fasilitas yang menawarkan insentif vaksin kepada penghuninya. Di penjara Alabama, narapidana dapat menerima kredit komisi USD 5 atau sekitar Rp 72 ribu jika mereka mendapatkan suntikan vaksin.

Ada juga penjara Kabupaten Sedgwick di Wichita, Kansas yang bikin iming-iming buat napi agar mau divaksin COVIDi-19. Caranya, dengan memberikan komisi barang-barang senilai USD 10 (sekitar Rp 144 ribu).

"Tujuannya adalah untuk mengurangi COVID-19 di penjara sebanyak mungkin. Ini adalah lingkungan lembaga pemasyarakatan," kata Letnan Jared Schechter kepada stasiun berita.

"Lapas ini terisi sesuai kapasitas atau bahkan melebihi kapasitas narapidana. Makanya, jarak sosial sangat sulit diterapkan di lapas," tuturnya.




(sym/fem)

Hide Ads