Negara kecil di Samudera Pasifik ini tajir melintir. Namun, tampaknya uang tidak bisa menyelamatkan mereka.
Tuvalu, negara kecil nan kaya-raya di Samudera Pasifik itu, sedang menghadapi ancaman serius. Negara kecil yang hanya memiliki sembilan pulau dan penduduk sebanyak 11.646 jiwa itu berpotensi besar tenggelam.
Ancaman itu muncul pemanasan global. Dikutip dari Daily Star, tanda-tanda tenggelamnya negara yang diberkahi laut yang sangat indah itu mulai tampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanah Tuvalu dulu sangat subur, sekarang sudah tandus. Penyebabnya diduga karena penyerapan garam.
Penyimpanan air bawah tanah mereka juga sudah dibanjiri dengan air laut. Mau tak mau, warga Tuvalu kini bergantung pada air hujan.
![]() |
Situasi itu disadari betul oleh pemerintah setempat. Upaya instan adalah memindahkan penduduk ke tempat lain.
Perdana Menteri Tuvalu mengatakan perubahan iklim mengancam eksistensi Tuvalu dan bukan perkara mudah untuk melawannya.
"Kenaikan suhu sebanyak 1,5 derajat celcius akan menjadi bencana bagi Pasifik," ujar Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano.
Bukan hanya Tuvalu, beberapa pulau di Pasifik pun mengalami nasib serupa. Di antaranya, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall, dan pulau-pulau di Pasifik barat.
Tuvalu makin panik karena ternyata menurut laporan PBB titik setinggi 4,5 meter di atas permukaan laut akan segera tertutup laut. Kalau bumi terus-menerus diberikan emisi karbon seperti sekarang ini, permukaan laut akan naik sebanyak 77 cm dibandingkan pada tahun 2100.
Meskipun emisi karbon dikurangi, negara seperti Tuvalu dan pulau atol lainnya tetap akan berada di bawah ancaman. Pengurangan emisi karbon hanya akan membuat air laut naik 38 cm saja.
"Titik tertinggi di atas permukaan laut di Tuvalu mungkin 4,6 meter, tetapi ketinggian umum dari permukaan laut adalah sekitar 1,2 meter. Mereka tidak memiliki banyak pertahanan. Tuvalu akan berada di bawa air dalam beberapa tahun ke depan," ujar ilmuwan iklim Shayne McGregor dari Monash University di Melbourne.
Halaman berikutnya >>> Tentang Kekayaan Tuvalu
Simak Video "Video: Kisah Nelayan Peru Bertahan Hidup 95 Hari di Samudra Pasifik, Makan Kecoak-Burung"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!