Jepang harus menutup sebuah roller coaster ikonik yang mampu mencapai kecepatan hingga 180 kilometer per jam. Keputusan ini belum diketahui sampai kapan.
Diberitakan CNN, wahana taman rekreasi Fuji-Q Highland sedang diselidiki apakah berkaitan dengan cedera yang diderita oleh salah satu penumpangnya. Dalam rilis pada 20 Agustus lalu, roller coaster akan ditutup karena perbaikan keamanan.
Dalam pernyataan itu dikatakan bahwa ada laporan dari empat penumpang telah terluka ketika menaikinya antara bulan Desember 2020 dan Agustus 2021. Namun, belum jelas penyebab mereka terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemerintah daerah di Prefektur Yamanshi, empat insiden tersebut dialami oleh pria dan wanita dalam rentang usia 30-50 tahun. Semua mengalami cedera yang signifikan, termasuk patah tulang leher dan patah tulang belakang dada, dan yang terakhir memerlukan perawatan hingga tiga bulan di rumah sakit.
Seorang perwakilan taman tidak berkomentar secara khusus tentang tuduhan cedera patah tulang. Ia hanya mengatakan bahwa kecelakaan telah dilaporkan oleh penumpang.
Terlepas dari pandemi virus corona yang sedang berlangsung, taman hiburan di seluruh Jepang memang sudah dibuka sejak Juni 2020. Pada saat itu, ada sebuah arahan yang mendesak pengendara roller coaster untuk tidak berteriak untuk mengurangi risiko penularan virus.
Fuji-Q Highland yang terletak di kaki Gunung Fuji ini hanya membuka kembali wahana outdoor, termasuk roller coaster. Sansei Technologies, perusahaan manufaktur yang berbasis di Osaka yang membangun wahana itu mengeluarkan pernyataan serupa.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!