Stasiun Cirebon merupakan stasiun bersejarah di Indonesia. Stasiun ini dulunya difungsikan untuk distribusi gula. Lihat potret terkininya dalam foto 360°.
Stasiun Cirebon salah satu bangunan ikonik di Kota Cirebon. Ya, kerap diburu para wisatawan dan masyarakat untuk berswafoto.
Bentuk bangunannya yang unik, yakni bergaya art deco. Gaya arsitektur yang tren pada zaman kolonial. Beberapa bangunan tua lainnya di Kota Cirebon pun bergaya sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum, bangunan stasiun ini memang sudah rampung dibangun sejak 1899. Saat itu, stasiun ini difungsikan sebagai jalur distribusi gula.
"Keseluruhan pembangunan rampung pada tahun 1899. Keberadaan jalur ini berkaitan dengan menjamurnya pabrik gula di sepanjang pantai utara Jawa," dalam catatan Humas Daop 3 Cirebon.
Stasiun Cirebon dibangun oleh arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Dalam perjalanannya, Stasiun Cirebon telah mengalami peremajaan beberapa kali. Akan tetapi tak ada perubahan yang mendasar pada bagian bangunan utama Stasiun Cirebon.
"Pada zaman kolonial, pelayanan penumpang dan barang masih dalam satu stasiun, tetapi dipisahkan oleh dua loket. Di bagian kiri khusus penumpang, dan sebelah kanan untuk bagasi. Oleh sebab itu pada bagian depan dua menara tersebut pernah dipasang tulisan "kaartjes" (karcis) di sebelah kiri dan "bagage" (bagasi) di sebelah kanan," dikutip dari kai.id.
Pada awal diresmikan, pintu masuk melalui empat lubang di bangunan utama. Hingga kini akses pintu masuk tetap menggunakan bangunan utama. Sementara itu, akses pintu keluar berada pada bagian bangunan yang paling kiri, dekat dengan layanan karcis.
Stasiun Cirebon terdaftar sebagai cagar budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan nomor RNCB.20100622.02.000798. Penetapan benda cagar budaya itu sesuai berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Nomor PM.58/PW.007/MKP/2010.
Karena pandemi, kondisi di lingkungan Stasiun Cirebon pun sepi. Hanya ada beberapa penumpang. Berbeda dengan sebelum pandemi. Stasiun ini selalu ramai.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!