Diburu Manusia untuk Jadi Penambah Gairah Seks
Populasi katak skrotum semakin berkurang juga disebabkan oleh manusia. Di Peru dan Bolivia, katak itu diburu untuk jadi Afrodisiak alias makanan yang bisa membangkitkan gairah seksual.
"Aktivitas manusia adalah bagian dari masalah, tetapi kami tidak akan duduk diam dan membiarkan mereka punah. Manusia juga bisa berperan sebagai solusi dan akan memainkan peran penting dalam membalikkan kerusakan yang terjadi," Garcia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Roberto Elias Piperis, koordinator laboratorium satwa liar di Universitas Cayetano Heredia di Peru, mengatakan katak Skrotum adalah spesies yang unik dan endemik karena hanya bisa ditemukan di danau Titicaca.
"Spesies ini unik. Ini hanya ditemukan di Danau Titicaca dan daerah sekitarnya dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang sangat buruk di sana," kata Elias.
Danau Titicaca sebagai habitat katak skrotum memang dikenal sebagai danau tertinggi di dunia. Danau itu lebih tinggi empat kali lipat dari gunung tertinggi di Wales.
Kondisi itulah yang membuat katak skrotum memiliki kelebihan mampu beradaptasi dengan tingkat oksigen yang sangat tipis. Kulit mereka bisa menarik oksigen lebih banyak selama mereka berada di dalam air danau.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan