Belum Dibuka, Daya Tarik Wisata di Magelang Lakukan Simulasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Belum Dibuka, Daya Tarik Wisata di Magelang Lakukan Simulasi

Eko Susanto - detikTravel
Kamis, 02 Sep 2021 12:40 WIB
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein (Eko Susanto/detikTravel)
Magelang -

Daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belum ada yang buka. Guna mempersiapkan tersebut, masing-masing DTW agar melakukan simulasi pembukaan terlebih dahulu.

"Daya tarik wisata jelas belum (buka) karena sesuai dengan data Kabupaten Magelang masih pada PPKM level 3. Di situ dari Inmendagri, kemudian Ingub sampai Inbup di PPKM level 3 belum ada pembukaan untuk daya tarik wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein saat ditemui, Rabu (1/9/2021).

Sejauh ini, Disparpora Kabupaten Magelang telah menerima petunjuk teknis pelaksanaan simulasi pembukaan destinasi wisata dari Pemprov Jateng. Adapun petunjuk teknis tersebut bertajuk 'Jogo Plesiran'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah mendapat edaran dari Pak Gubernur lewat Pak Sekda bahwa kita di level 3 ini ada simulasi persiapan. Dimana untuk persiapan ini minimal diadakan dua kali simulasi," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam simulasi tersebut, kata Husein, masing-masing DTW harus mengajukan izin kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang.

"Daya tarik wisata mengajukan (izin) untuk melaksanakan simulasi kepada Pak Bupati selaku Ketua Satgas Covid-19, kemudian nanti melaksanakan. Simulasi ini dimaksudkan untuk cek apapun, kesiapan mereka teman-teman di daya tarik wisata," ujar Husein.

Adapun untuk sekarang ini, kata dia, ada beberapa aturan dari Kementerian Kesehatan yang berbeda, termasuk pula mengenai vaksin. Kemudian, sekarang ini di masing-masing DTW harus ada Satgas Penanganan COVID-19.

"Ada beberapa aturan dari Kementerian Kesehatan yang beda. Dulu terkait dengan vaksin belum masuk, sekarang sudah ada Peduli Lindungi itu juga merupakan tambahan dari prasyarat. Kita yang di level 3 tetap harus mengadakan simulasi dengan pengetatan prokes. Kalau dulu belum ada Satgas COVID-19 di masing-masing daya tarik wisata, kalau sekarang harus ada. Karena secara berkala maupun berjenjang mereka harus menyampaikan laporan kaitannya dengan hasil simulasi tadi," tuturnya.

Selanjutnya: Disambut baik pelaku wisata

Terkait dengan simulasi pembukaan destinasi, pengelola Wisata Kelinci Desa Bahasa, Hani Sutrisno mengaku sangat senang. Simulasi pembukaan tersebut nantinya bisa membantu untuk operasional yang ada.

"Tentang simulasi ini ya secara lahiriah senang karena bisa buka walaupun dengan cara simulasi dibatasi pertama cuman 25 persen dari pada kita nggak buka. Setidaknya nanti bisa untuk membantu operasional yang selama ini selalu minus tidak ada pemasukan, tapi ada pengeluaran termasuk listrik, internet dan sebagainya," kata Hani.

"Walaupun harus ada simulasi, harus ada seperti kemarin (Juli lalu) yang nggak apa-apa wong sudah pernah. Cuma kok kadang-kadang lucu juga wong dulu sudah pernah simulasi kenapa harus simulasi. Jalankan simulasi yang dulu pernah dikondisikan sehingga pariwisata yang sudah punya CHSE yang sudah pernah simulasi langsung bisa dibuka, itu kan lebih enak," tutur Hani.

Kendati demikian, kata Hani, Wisata Kelinci Desa Bahasa prinsipnya mengikuti regulasi yang ada.

"Pada prinsipnya ikutin karena kalau nggak ikut, ya kita tetap bagaimana juga itu regulasi yang sudah diterapkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(elk/rdy)

Hide Ads