Kasihan, Bayi Ini Terjebak di Afghanistan karena Masalah Paspor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasihan, Bayi Ini Terjebak di Afghanistan karena Masalah Paspor

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 03 Sep 2021 05:02 WIB
In this photograph taken on April 3, 2019, Afghan women walk near a brick factory as smoke rises up in the sky from a chimney on the outskirts of Jalalabad. (Photo by NOORULLAH SHIRZADA / AFP)
Ilustrasi situasi di Afghanistan. Foto: NOORULLAH SHIRZADA/AFP
London -

Bayi berusia 7 bulan di Afghanistan tak kunjung mendapatkan paspor untuk pergi ke Inggris bersama orang tuanya. Bayi ini pun terpisah dari orang tuanya.

Dilansir dari BBC, Jumat (3/8/2021) orang tua bayi tersebut sudah kehilangan harapan bahwa mereka dapat membawa serta bayinya ke Inggris. Menurut mereka, paspor si bayi telah ditunda penerbitannya selama 5 bulan.

Hal ini menyebabkan bayi mereka harus tetap tinggal di Afghanistan bersama kakek dan neneknya. Ibu dan ayah si bayi menyebut, mereka tak punya pilihan selain kembali ke Inggris pada bulan Mei untuk mempertahankan visa Inggris si ibu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu bayi tersebut merupakan warga negara Afghanistan. Ia melakukan perjalanan ke Afghanistan pada September 2020 untuk mengunjungi keluarganya.

Sayangnya, ia kehilangan kartu identitas Inggris di perjalanan. Oleh sebab itu, ia tidak dapat kembali ke Inggris sebelum bayinya lahir.

ADVERTISEMENT

Sang suami kemudian datang ke Afghanistan pada bulan Desember untuk menemani istrinya. Bayi itu kemudian lahir di Kabul pada Januari 2021.

Ibu itu kemudian mengeluarkan visa masuk tunggal. Dengan visa ini, ia punya waktu 30 hari untuk kembali ke Inggris dan mengajukan izin pengganti.

Keluarga bayi ini mengatakan mereka tak punya pilihan selain meninggalkan bayi mereka karena terbatasnya akses untuk melakukan perjalanan kembali dan memperbarui visa. Selain itu, bayi ini juga tidak dapat bepergian tanpa paspor.

Di sisi lain, ibu bayi ini juga tak lancar berbahasa Inggris sehingga membutuhkan suaminya untuk kembali ke Inggris bersamanya supaya mereka mendapatkan dokumen pengganti. Mereka berharap, setelah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan, mereka dapat segera kembali ke Afghanistan untuk menjemput bayinya.

Setelah berbulan-bulan tak mendapatkan paspor, akhirnya kedua orang tua bayi ini berhasil mendapatkan paspor untuk anaknya. Tapi kabar buruknya, saat ini tidak ada penerbangan komersial yang masuk dan keluar dari Kabul.

"Saya telah berpisah dari bayi saya selama berbulan-bulan, saya tak berdaya tanpanya di sisi saya dan kami kehilangan harapan," kata ibu tersebut.

"Saya mohon kepada pemerintah untuk membantu kami membawa bayi dan keluarga saya kembali pada saya," sambungnya.

Ayah bayi itu mengatakan mereka mengajukan paspor pada bulan Maret.

"Kami merindukannya tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami ingin memeluknya, menciumnya," ujarnya.

"Dia terjebak di Afghanistan karena keterlambatan paspor. Jika pembuatan paspor tak memakan waktu lama, dia pasti ada di sini bersama kami," dia memaparkan.

Sementara itu, pasukan Inggris dan staf kedutaan sudah meninggalkan Kabul sebelum bayi tersebut dapat dibawa ke Inggris. Pasangan itu khawatir akan keselamatan anak dan kakek-nenek bayi tersebut karena selama ini pasukan Inggris dan Amerika Serikat yang memberikan bantuan sejak 2001.

Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan setiap warga negara Inggris yang berada di Afghanistan agar terus memperhatikan saran perjalanan dan peringatan bepergian.

"Kami akan terus meninjau sarana untuk membantu orang-orang ini saat situasi membaik," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Inggris sendiri telah menyarankan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan sejak 2001. Kemudian pada April 2021, Inggris menyarankan warganya yang tinggal di Afghanistan untuk keluar dari sana dan pada 6 Agustus 2021 mendesak semua warganya untuk segera pergi.


Hide Ads