Bamsoet Pelihara Singa Putih Afrika, Bolehkah Satwa Liar Dipelihara?

Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 03 Sep 2021 18:02 WIB
Singa milik Ketua MPR Bambang Soesatyo. Foto: Instagram @bambang.soesatyo
Jakarta -

Ketua MPR Bambang Soesatyo kerap membagikan momen kebersamaannya dengan singa putih Afrika. Ia mengaku memelihara satwa ini sudah sesuai prosedur.

Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet memang dikenal memiliki hobi memelihara satwa liar. Salah satu satwa yang ia pelihara adalah singa putih Afrika bernama Simba.

Momen interaksinya bersama Simba sering ia bagikan melalui Instagram pribadinya @bambang.soesatyo dan Youtube Bamsoet Channel. Di sana, traveler dapat melihat Simba digendong, diberi susu, bahkan dimandikan.

Tak cuma Bamsoet, anggota keluarga lainnya juga turut bermain dengan Simba. Singa putih Afrika itu diketahui pertama kali diadopsi ketika usianya 2 bulan. Saat masih bayi, Simba begitu dimanjakan layaknya kucing peliharaan.



Kini ketika Simba sudah memasuki usia satu tahun, ia mulai tampak sering dirantai. Badannya sudah membesar namun tetap saja diperlakukan selayaknya kucing yang suka dielus tengkuknya.

Melihat hal tersebut, publik figure Melanie Subono pernah melayangkan kritik kepada Bamsoet soal kepemilikan satwa liar. Kala itu Bamsoet menjelaskan bahwa singa putih Afrika miliknya didapatkan dengan cara sah.

"Simba merupakan hewan langka yang boleh dimanfaatkan dari penangkaran merupakan kategori F2. Kategori ini merupakan hewan generasi ketiga yang dihasilkan dari penangkaran. Dengan demikian hanya cucu dari generasi pertama di tempat penangkaran yang bisa dipelihara," jelas Bamsoet di akun Instagram miliknya, Jumat (8/1/2021).

"Hewan langka yang legal untuk dimanfaatkan setelah ditangkarkan hanya hewan dengan kategori Appendix 2. Sedangkan hewan langka kategori Appendix 1 walau sudah ditangkarkan tetap tidak boleh dimanfaatkan untuk apa pun karena harus dikonservasi,"sambungnya.



Dalam postingan lain, Bamsoet berargumen bahwa caranya memelihara Simba merupakan salah satu bentuk cinta.

"Hanya dibutuhkan beberapa detik untuk jatuh cinta pada Simba, tapi seumur hidup untuk membuktikannya. Mereka ada untuk dicintai dan dilindungi. Bukan dibiarkan untuk diburu atau dibiarkan mati kelaparan di hutan yang tak nyaman lagi," tulis Bamsoet.

Selanjutnya: Bolehkah satwa liar dipelihara?




(pin/ddn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork