Mekarnya bunga amarilis di Pedukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul tidak bisa dinikmati wisatawan karena masih PPKM level 4. Untuk itu, pemilik kebun amarilis hanya bisa mengandalkan jualan bibit sebagai pemasukan.
Pemilik kebun bunga amarilis Sukadi mengatakan, bahwa kebun amarilis miliknya mulai bermekaran sejak akhir bulan Agustus lalu. Namun, karena masih PPKM level 4 membuatnya tidak membuka kebun yang mekar satu tahun sekali itu.
"Banyak yang datang dan tanya apakah bisa masuk atau tidak, tapi kami katakan tidak bisa karena mengikuti aturan," ucapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (5/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, pengunjung hanya bisa membeli bibit bunga amarilis sembari menikmati kebun bunga yang bermekaran. Kendati demikian, pengunjung hanya bisa menikmati secara terbatas.
"Kalau yang akan membeli bibit bisa (masuk ke kebun), tapi itu pun dibatasi dan dalam waktu singkat saja," ujarnya.
![]() |
Sukadi juga bercerita bahwa penjualan bibit amarilis mengalami penurunan selama pandemi COVID-19. Pasalnya saat bunga sedang tidak mekar, ada belasan pesanan bibit amarilis secara online dalam waktu kurang dari setahun.
"Bahkan kuantitas yang dipesan bisa mencapai 20 ribu bibit," ujarnya.
Namun, sejak PPKM Level 4 dia baru menerima 3 pesanan online. Adapun untuk bibit amarilis dipatok Rp 2.500 hingga Rp 3.000, tergantung ukurannya.
"Selama PPKM ini kuantitas barang yang dipesan turun drastis, jadi paling banyak hanya 1.500 bibit amarilis. Apalagi untuk pembeli langsung, saat ini juga sedikit karena jalanan juga sepi," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia berharap pekan depan pemerintah pusat menurunkan level PPKM di DIY menjadi level 3. Sehingga aktivitas pariwisata dibuka kembali secara terbatas.
"Semoga tempat-tempat wisata bisa segera buka lagi. Kalau boleh buka, tapi dengan prokes yang ketat kami siap," ucapnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!