Di tengah pandemi yang masih mewabah, China masih melarang warganya untuk traveling ke luar negeri. Berlaku sampai tahun 2022.
Dilansir detikTravel dari Reuters, Minggu (5/9/2021), regulator penerbangan China kemungkinan masih akan memperketat pengoperasian penerbangan internasional sepanjang semester I tahun 2022.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) bulan lalu menyebutkan, tingkat penerbangan internasional mingguan hanya dua persen dibandingkan 2019. Alasannya, masih banyak penerbangan yang ditangguhkan di tengah tingginya angka kasus COVID-19 impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga maskapai terbesar China: Air China, China Southern Airlines dan China Eastern Airlines menuturkan bahwa pembatasan yang diberlakukan CAAC dalam penerbangan internasional kemungkinan akan berlanjut sampai semester I 2022.
Maskapai Air China menyebut, langkah ini diambil karena negara-negara lain juga masih lamban untuk membuka perbatasan. Kebijakan itu juga diambil karena tingkat vaksinasi yang cenderung rendah dan melonjaknya kasus COVID-19.
"Hal ini dilakukan sebagai pendekatan pemerintah dalam mencegah COVID-19 jelang Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari mendatang. Langkah tersebut akan memundurkan pemulihan total ke 2024," kata Kepala Penelitian Pengiriman, Pelabuhan, dan Transportasi Asia HSBC, Parash Jain.
Baca juga: Korsel dan China Jadi Ribut Gegara Kimchi! |
Ekspektasi dari pemulihan yang tertunda dalam perjalanan internasional, diprediksi akan menyebabkan penurunan pendapatan selama beberapa tahun ke depan.
Manajemen Air China mengatakan kepada analis bahwa pemulihan perjalanan keluar China akan lebih lambat dari Amerika Serikat dan Eropa, lantaran mayoritas negara berkembang belum mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi.
Selain itu, Manajemen Air China menjelaskan bahwa CAAC tidak berniat untuk melonggarkan pembatasan hingga setelah semester I 2022.
Selanjutnya: Tujuan dari larangan traveling internasional China
Kebijakan yang dinamai 'Five One' mengizinkan maskapai daratan untuk menerbangkan hanya satu penerbangan dalam seminggu, di satu rute ke negara mana pun. Selain itu, maskapai asing hanya boleh mengoperasikan satu penerbangannya dalam seminggu ke China.
CAAC telah mengubah kebijakan tersebut dengan penangguhan penerbangan atau batas kapasitas bagi maskapai. Jika sejumlah penumpang ditemukan terinfeksi COVID-19 atau menambahkan penerbangan, jika maskapai tidak mengimpor kasus apa pun.
Simak Video "Video: Kedatangan Prabowo ke Beijing Disambut Ramai Mahasiswa asal Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia