Sebagian besar warga Pulau Untung Jawa menggantungkan pendapatan melalui pariwisata. Karena pandemi virus Corona pulau itu ditutup dan isi dompet pun kosong.
Pulau Untung Jawa menjadi salah satu destinasi wisata di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jaraknya tidak begitu jauh dari ibu kota, sudah begitu pulau ini memiliki pasir putih nan menawan di Pantai Sakura. Di pantai itu juga terapat kampung Jepang dengan jembatan cinta.
Soal kebersihan, Pulau Untung Jawa bisa diacungi jempol. Jalanan yang mengelilingi pulau amat bersih. Tempat cuci tangan dan tempat sampah gampang ditemui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Urusan makan tidak perlu khawatir. Warga membangun warung dari kontainer dengan berbagai menu. Kopi instan dan mi instan atau kelapa muda bisa menjadi pilihan buat hemat-hemat kantong.
Tahun ini Pulau Untung Jawa masuk dalam50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Cuma dua desa wisata DKI Jakarta yang lolos, Pulau Untung Jawa dan Setu Babakan.
Namun, pesona wisata itu tidak dapat didekati wisatawan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena pandemi virus Corona.
"Kami berharap perekonomian bisa hidup kembali, sebab kalau kayak gini terus kami mau dapat pemasukan dari mana," ...kata Maria Ulfa, salah satu pedagang makanan di Pantai Sakura.
"Kami cuma dapat dari nelayan yang keluar kapalnya itu pun kalau ada ya, kalau ombak kita juga enggak bisa dapat ikan," dia menambahkan.
Biasanya, kata Maria, setiap Sabtu dan Minggu Pulau Untung Jawa kedatangan sekitar 1.000 wisatawan. Mereka bahkan sudah membuka warung sejak pukul 05.30 di akhir pekan sebelum pandemi.
Senada, warga lain juga meminta agar pemerintah melonggarkan pembatasan buat pariwisata. Mereka berharap pesan itu sampai kepada Menparekraf Sandiaga Uno.
Kebetulan, Sandiaga melakukan kunjungan dan menandatangani prasasti di Pulau Untung Jawa untuk menandai pulau itu masuk 50 desa wisata terbaik ADWI 2021 pada Sabtu (5/9/2021).
"Dengan hadirnya pak Menteri masyarakat luas bisa mengetahui bahwa Pulau Untung Jawa itu pulau yang wajib dikunjungi karena memang lokasi lokasi wisata yang menarik di sini," kata Rahmat.
"Kami juga berharap agar wisata segera dibuka kembali karena masyarakat sudah kurang lebih dua tahun tercekik sehingga berimbas pada perekonomian. Jadi mayoritas disini adalah dari pariwisata, kalau pariwisata itu di buka Insya Allah masyarakat kembali sejahtera lagi," dia menambahkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!