Ragam kuliner Jakarta Utara diyakini jalan terus kendati PPKM DKI Jakarta tengah diterapkan. Sektor itu juga berpotensi menjadi daya tarik tambahan untuk menggaet wisatawan.
Prediksi itu diungkapkan dalam Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, di Pendopo Hutan Mangrove, Jakarta Utara, Sabtu (4/9/2021). Agenda itu diikuti oleh sejumlah pelaku ekonomi kreatif Jakarta Utara.
Dalam acara itu, peserta memamerkan produk kuliner yang bervariatif, semisal cilok keju, baby crab crispy, kunyit asem dan beras kencur, mie days, jamu gendong, susu kedelai gnv lezatos, bir pletok, kolang kaling, dapur roka sambel nusantara, hingga kebab hunter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir dalam acara itu dan mencicipi salah satu produk kuliner Kebab Hunter produksi Istiqomah. Sandi juga berjanji untuk turut mempromosikan produk-produk tersebut.
"Kalau kita lihat, selama pandemi ini orang ngemil bertambah atau berkurang? Saya rasa makin banyak orang ngemil. Ini menjadi kesempatan kuliner Jakarta Utara untuk makin berkembang," kata Sandi.
Dia juga yakin saat ini, dengan perkembangan teknologi, kesediaan lapak offline bukan menjadi kebutuhan krusial. Justru kemampuan untuk mempromosikan produk kuliner melalui berbagai platform online, termasuk yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta lebih efektif untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Dalam acara itu, sejumlah peserta menyampaikan keluh kesah dan masalah dalam mengembangkan usaha kuliner. Di antaranya soal sertifikasi halal, SNI, dan BPOM. Mereka berharap sertifikasi itu bisa didapatkan secara cuma-cuma.
Selain itu, tentang kemudahan untuk bisa mendapatkan foto produk yang saat ini masih cukup mahal andai diserahkan kepada pihak lain.
"Kalau bisa ada dapur bersama. Sebagai gambaran, saya harus mengeluarkan dana sekitar Rp 7 juta untuk foto produk. Buat kami itu cukup besar," kata Meikartini, salah satu peserta workshop.
Sandi menyebut terkait sertifikasi halal, SNI, dan BPOM sedang digodok oleh pemerintah pusat. sementara itu, tentang dapur bersama diserahkan kepada pemkot Jakarta Utara.
"Di Jakarta Utara bersama pak Wali dan ibu Wiwi kami bertemu dengan pelaku Ekraf dan boleh dikatakan ini pelaku Ekraf yang sanggup survive, bertahan di tengah pandemi dengan satu orkestra kebijakan Pemkot Jakarta Utara dan inovasi dari pada pelaku Parekraf," kata Sandiaga.
"Ini yang akan kami berikan satu apresiasi di program Workshop ini, sehingga nanti kota Jakarta Utara menjadi kota yang kreatif ke 17 subsektor dan hari ini subsektor kuliner yang menjadi penyumbang 41,5 persen dari lapangan kerja dan kontribusi terhadap PBD," dia menambahkan.
Sandiaga Uno juga mengapresiasi keberagaman kuliner di Jakarta Utara. Dia yakin Jakarta bisa makin nyaman untuk wisatawan dari mana saja andai kulinernya semakin beragam.
"Jakarta itu wraganya kosmopolitan, jadi kuliner apapun bisa ditawarkan kepada konsumen," kata Sandi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!