Hadirnya varian Mu, sebagai jenis COVID-19 yang baru memberikan lampu kuning bagi geliat wisata di Jawa Barat (Jabar). Kepala Dinas Pariwisata Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya pun telah melakukan persiapan salah satunya dengan menyediakan antigen di tempat-tempat wisata.
"Jangan kendor tempat wisata kita support untuk antigen agar siap berwisata. Tapi perlu juga 3 T, testing, tracing, treatment. Kuncinya perlu dibangun kesepakatan bersama untuk mencapai wisata aman ini," ujar Dedi, Selasa (7/9/2021).
Ia mengatakan, saat ini varian baru tersebut telah terdeteksi hinggap di Korea Selatan. Setiap varian baru yang terdeteksi, ujar Dedi harus diwaspadai, kunci antisipasinya dengan tidak mengendorkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Varian baru sudah sampe Korea, harus hati-hari. Fokusnya kita wisata domestik dulu," ujar Dedi seraya menyebut vaksinasi juga menjadi salah satu upaya untuk segera keluar dari pandemi.
Ia berharap, dalam aplikasi Peduli Lindungi bisa masuk informasi wisata ini. Agar, bisa membuat strategi bagaimana wisata aman. "Pemanfaatan teknologi, terkoneksi, agar terintegrasikan orang berwisata aman," ujarnya.
Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah, setelah setahun Pandemi terjadi pelaku wisata mulai membuat berbagai program untuk bertahan. Dari mulai staycation, pay now stay later, hingga menggenjot wisata lokal.
Akhir 2020, katanya, pariwisata sudah mulai dibuka dengan strategi. Tapi, wisatawan dari mancanegara tak terlalu banyak karena hanya beberapa negara yang membolehkan ke Indonesia. Beberapa negara, menempatkan Indonesia di zona sedang.
Di sisi lain, pariwisata domestik menjadi andalan gerakan wisata di Indonesia. Karena, nilainya mencapai Rp 305,7 triliun perolehan wisata domestik pada 2019. Hal ini, merupakan pasar besar agar pariwisata bisa berjalan.
"Fenomena yang harus diwaspadai euforia. Prokes harus tetap dilaksanakan. Pengawasan Satgas harus dilakukan ketat. Hindari kegiatan berbentuk festival," pungkasnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!