Wisata Kesehatan Bali Ada di 3 Zona Hijau

Wisata kesehatan, kebugaran dan herbal tengah dikembangkan oleh Kemenparekraf. Di wilayah Bali, Implementasinya akan dilaksanakan di tiga zona hijau.

Rencana Kemenparekraf terkait pengembangan wisata kebugaran (wellness tourism) di Bali yaitu mengedepankan pendekatan budaya yang kaya akan kearifan lokal. Hal ini lah yang ingin diperkenalkan kepada wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

"Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia terutama Bali memiliki berbagai kearifan lokal mulai dari metode pengobatan hingga ramuan-ramuan herbal yang berkhasiat bagi kesehatan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Pengembangan wellness tourism ini pun bertepatan dengan terjadinya pergeseran pariwisata pascapandemi COVID-19. Kini, wisatawan mengutamakan kesehatan sebagai salah satu faktor utama dalam berwisata.

"Wisata kesehatan, kebugaran dan herbal ini akan kita kembangkan karena kita punya pangsa pasar yang sangat besar," kata Sandiaga.

Tujuan wisata kesehatan sendiri terdapat di tiga tempat, Jakarta, Medan dan Bali. Untuk wilayah Bali, wellness tourism akan diimplementasikan di tiga zona hijau, yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Berbagai ramuan, metode pengobatan dan kegiatan yang bertujuan menjaga kesehatan dan kebugaran berbasis tradisi dan kearifan lokal akan diperkenalkan kepada wisatawan.

Pada akhir 2020, Kemenparekraf bersama Kementerian Kesehatan melaksanakan pembaharuan dari Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama untuk mengembangkan wisata kesehatan, medis, kebugaran dan herbal di Indonesia sebagai salah satu produk wisata unggulan Indonesia.

"Selain berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait, Kami juga membangun beberapa rumah sakit bertaraf Internasional di Bali. Sehingga, Bali bisa menjadi salah satu pilihan wellness tourism bagi wisatawan," kata Sandiaga.

Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf

Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf