Heboh Orang Nongkrong di Holywings, Jangan Dicontoh, Itu Euforia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Heboh Orang Nongkrong di Holywings, Jangan Dicontoh, Itu Euforia

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 07 Sep 2021 17:11 WIB
Sandiaga uno di Perkampungan budaya betawi Setu Babakan
Foto: Menparekraf Sandiaga Uno (Elmy/ Tasya/detikcom)
Jakarta -

Penggunaan aplikasi Pedulilindungi akan diperluas ke hotel, restoran dan kafe. Dalam hal ini Menparekraf Sandiaga Uno menyinggung QR Code yang tidak digunakan secara semestinya di Holywings.

Tempat hiburan Holywings kedapatan ramai dikunjungi di saat PPKM Level 3. Sandiaga menyatakan akan menindak tegas dan memberikan sosialisasi penggunaan QR Code kejadian semacam ini.

"Kemarin yang sempat viral kalau tidak salah di Holywings atau beberapa tempat yang tidak menerapkan protokol kesehatan ini akan kita tindak tegas dan diberikan sosialisasi terhadap penggunaan QR Code, karena kebetulan hasil pantauan sementara, menunjukkan bahwa QR Code tidak digunakan secara semestinya," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (6/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Akibat pelanggaran yang dilakukan Holywings disegel 3x24 jam. Polisi juga turun tangan untuk mengusut.

"Setelah segelnya selesai akan disosialisasikan penggunaan Pedulilindungi dan pemantauan yang lebih ketat," ucap Sandiaga.

"Dan sebetulnya yang paling berperan itu pelanggannya juga. Jadi pelanggan dan pengelola sama-sama memiliki tanggung jawab," tambahnya.

Sandiaga menuturkan, di video yang beredar terbukti bahwa aplikasi Pedulilindungi tak digunakan secara semestinya. Sementara, perilaku dari pengguna, customer dan pengelola tak mencerminkan upaya penekanan virus Corona. Dia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak euforia di tengah pandemi, meski PPKM telah menunjukkan hasil yang baik.

"Jadi ini adalah contoh dari euforia. Kalau misalnya ada gambar, jangan itu yang dicontoh, itu euforia. Tapi (yang dicontoh) justru adalah pariwisata atau kegiatan ekonomi kreatif yang lebih mengacu kepada protokol kesehatan dan pedulilindungi," tutup Sandi.

Sandiaga menambahkan pelonggaran PPKM harus dilakukan secara bertahap dengan kepatuhan protokol kesehatan yang lebih disiplin.

"Jangan sampai euforia, ini terus diingatkan kepada masyarakat, karena mestinya pembukaan PPKM ini bertahap dengan kepatuhan prokes yang disiplin, jangan buru-buru, ojo kesusu," ujarnya.

Pelonggaran pembatasan dilakukan seiring vaksinasi kepada masyarakat, meski Sandiaga mengakui beberapa daerah masih rendah tingkat vaksinasinya.

"Kita sudah 100 juta lebih dosis vaksin di Agustus, targetnya 2-3 juta per hari sampai ke bulan November mencapai target di akhir tahun. Memang ada provinsi yang masih 2 persen ini yang harus ditingkatkan dari jumlah vaksinnya, dan dari wamenkes (Wakil Menkes) mengingatkan jangan sampai mobilitas yang meningkat ke tahap awal sebelum PPKM ini memicu peningkatan kasus lagi apalagi nanti ada liburan seperti Maulid Nabi, justru saat ini adalah saat baik kita mendorong daya tahan kesehatan kita dalam peningkatan testing," ujar Sandiaga.




(elk/ddn)

Hide Ads