Agus mengatakan dengan koleksi 42 perahu itu, Elo Rivers memiliki 42 orang pemandu. Tetapi, karena wabah Covid-19 yang mengakibatkan tempat wisata tutup, para pemandu itu beralih pekerjaan.
"Dengan kondisi seperti ini, kami tidak bisa menghidupi mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kami tidak bisa memberikan insentif kepada mereka. Mereka ada yang jadi tukang batu, ada yang mencari burung untuk dijual dan mencari ikan dan sebagainya," ujarnya.
"Kami belum bisa memberikan pekerjaan, mohon teman-teman (pemandu) mengerti dan silakan eksplorasi untuk mencari pekerjaan sampingan terlebih dahulu sampai pandemi ini selesai," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika nantinya kondisinya sudah membaik dan normal kembali, para pemandu ini akan ditarik kembali. Kemudian sebelum pandemi, rata-rata per bulan 150 unit sampai 200 perahu yang disewa.
Adapun sekali rafting tarifnya berkisar Rp 650.000 sampai Rp 950.000. Kemudian rafting di Sungai Elo termasuk jalur favorit.
"Iya (favorit) karena sangat aman untuk keluarga dan pemula tadi. Yang paling bagus lagi karena dia (Sungai Elo) dekat magnet yaitu Candi Borobudur dan wisata yang lain," kata Agus.
"Kami berharap segera berlalu agar kami bisa buka dan beraktivitas kembali. Bisa membangun ekonomi terutama daerah kami dan terutama Magelang agar wisata kembali bergeliat dan bisa eksis kembali, hidup normal seperti sedia kala," dia menambahkan.
Simak Video "Beristirahat Sejenak di Rest Area Selama Petualangan Rafting di Wonosobo"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol