Wisata kuliner Kulon Progo kembali bergeliat di tengah pandemi. Wisatawan mulai mengisi bangku-bangku kosong dengan menjaga prokes.
Tercatat ada peningkatan jumlah pengunjung sejak status PPKM DIY diturunkan dari level 4 ke 3 pada 6 September 2021 kemarin.
"Alhamdulillah sih, kalau per harinya berapa itu, enggak begitu ini mas (banyak), tapi yang jelas ada pergerakan konsumen, yang tadinya itu meja kursi sangat-sangat kosong dan sekarang bisa terlihat di belakang saya sudah mulai terisi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat tentunya," kata Pengelola Kopi Ampirono, Syarif Omela saat ditemui di lokasi kedai, Kamis (9/9/2021).
Untuk menegakkan prokes, rumah makan yang berlokasi di Kalurahan Pendoworejo, Girimulyo ini telah menyiapkan tim Satgas COVID-19 mandiri. Tim ini bertugas untuk melakukan skrining kepada pengunjung, mengarahkan konsumen mencuci tangan dan melarang siapapun yang tidak mengenakan masker masuk ke dalam kawasan kedai.
Satgas juga bertugas mengurai kerumunan baik di dalam kedai maupun area outdoor. Selain itu juga diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung dalam satu sesi makan, yakni 50 persen dari total kapasitas kedai yang bisa mencapai hingga 500 orang.
Syarif mengatakan dilonggarkannya PPKM disambut baik oleh pihaknya. Sebelumnya, saat awal pandemi melanda yang kemudian muncul kebijakan PPKM mikro lalu berlanjut ke PPKM level 4 berlaku di Kulon Progo dan seluruh kabupaten dan kota di DIY, kedai yang hits dan jadi jujugan wisatawan luar daerah itu terpaksa tutup.
"Itu mati suri, jujur aja itu mati suri. Karena enggak ada konsumen sama sekali, sehingga saat awal pandemi itu kami memutuskan untuk tutup selama kurang lebih 1 bulan. Setelah itu ada PPKM level 4 kami mencoba buka dengan menerapkan prokes ketat. Kami juga menerapkan sistem shift bagi karyawan. Alhamdulillah, proses itu sudah kami lewati dan ada kelonggaran seperti ini ya Alhamdulillah ada peningkatan (kunjungan wisatawan)," ujarnya.
(Halaman selanjutnya>>>>)
(bnl/bnl)