5 Negara dengan kasus COVID-19 yang Terus Rekor

CNBC Indonesia - detikTravel
Senin, 13 Sep 2021 15:16 WIB
Foto: Getty Images/Geber86
Jakarta -

Pandemi virus Corona masih terus melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan ada negara-negara yang terus memecahkan rekor kasus infeksi terbanyak.

Indonesia sempat memiliki angka kasus yang terus melonjak, namun kini tengah menunjukkan angka yang terus menurun. Meski begitu, banyak negara-negara lain yang tercatat masih terus mengalami kenaikan, di mana saja?


1. Amerika Serikat

Pandemi Covid-19 semakin dalam posisi yang mengkhawatirkan di Amerika Serikat (AS). Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang signifikan, bahkan lebih dari 1000% bila dibandingkan Juni lalu.

Mengutip data milik Worldometers, dalam sepekan terakhir angka kasus rata-rata bertengger di level di atas 100 ribu perhari. Kasus mulai turun pada 11 dan 12 September dengan masing-masing tanggal mencatatkan 72 ribu dan 35 ribu kasus harian.

Para analis kesehatan menganggap kenaikan tinggi ini terjadi akibat dari pelonggaran-pelonggaran yang berlaku pada liburan musim panas. Publik seakan sudah menganggap corona telah hilang dan mengabaikan protokol.

"Kita berada di pertengahan musim panas, orang-orang mulai berkumpul, mereka dalam kelompok yang besar. Vaksin telah membuat mereka merasa aman, dan mereka lupa dengan protokol kesehatan," kata dr. Perkin Halkitis, dekan di Rutgers School of Public Health, dalam wawancara bersamaCNBC International.

Sementara itu, angka vaksinasi juga menjadi sebuah catatan yang penting dalam gelombang pandemi kali ini. Pasalnya masih banyak warga yang belum menerima suntikan vaksin. Hal ini bahkan sempat membuat Presiden Joe Biden murka.

"Meskipun memiliki program vaksinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berhasil ... selama hampir lima bulan, vaksin gratis telah tersedia di 80.000 lokasi berbeda, kita masih memiliki hampir 80 juta orang Amerika yang gagal disuntik," kata Biden, dikutip dari CNBC International.

Biden mengatakan dia kehabisan kesabaran. Apalagi karena menunggu warga Amerika yang memilih tidak mau divaksinasi.

"Apa lagi yang harus ditunggu? Apa lagi yang perlu Anda lihat? Kami telah membuat vaksinasi gratis, aman dan nyaman. Vaksin memiliki persetujuan FDA, lebih dari 200 juta orang Amerika mendapatkan setidaknya satu suntikan," kata Biden.

"Kami sudah bersabar, tetapi kesabaran kami menipis, dan penolakan itu merugikan kami semua. jadi tolong lakukan hal yang benar."

Dengan penambahan ini, AS tetap menjadi negara yang menemukan kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Negara Paman Sam tu mencatatkan 41,8 juta infeksi yang diiringi 677.988 kematian.


2. Malaysia

Malaysia juga merupakan negara yang masih dilanda gelombang pandemi yang cukup besar. Meski sebelumnya telah menerapkan penguncian ketat, beberapa hari terakhir negeri Jiran itu masih melaporkan jumlah kasus di atas 17 ribu perhari.

Puncaknya terjadi pada 26 Agustus lalu di mana jumlah kasus berada di angka 24.599 dalam satu hari. Mengutip data Covid Now in Malaysia, hari ini, keterisian ICU di negeri tersebut sudah 83,9%.

Secara rinci Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah, menyebut bahwa rumah sakit di tujuh dari 13 negara bagian Malaysia melaporkan kapasitas ICU yang menembus 90%. Bahkan, di negara bagia nKedah, kapasitas ICU menembus angka 122%.

Dalam menangani pandemi, Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melakukan kebijakan pengujian nasional bila Covid-19 sudah menjadi endemik. Dalam kebijakan ini nantinya masyarakat dapat melaksanakan tes sendiri tanpa perlu pergi ke fasilitas kesehatan.

Mengutip Worldometers, total kasus Covid-19 di Malaysia dari awal hingga saat ini 1.979.698. Ada 20.711 kematian sejak pandemic masuk di 2020.

Selanjutnya Australia




(elk/ddn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork