Pandemi menghimpit berbagai sektor di Indonesia, termasuk pariwisata. Sejumlah pelaku pariwisata pun ikut terdampak imbasnya mulai dari pemilik restoran, hotel, penjual suvenir, hingga pengelola travel.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pun mengerahkan berbagai strategi untuk membangkitkan kembali pariwisata #DiIndonesiaAja. Salah satunya dengan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) hingga uji coba pembukaan 20 destinasi wisata secara bertahap.
"Uji coba ini akan terus dievaluasi setiap minggu. Pengelola sektor parekraf yang terdaftar atau memperoleh QR code Peduli Lindungi saat ini berjumlah 2.264 penerima. Penerima ini terdiri dari usaha bar, kafe, hotel, restoran, resto cepat saji, dan destinasi wisata yang berlokasi di DKI Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kemenparekraf juga tetap mempromosikan destinasi wisata di Indonesia melalui akun Instagram @pesonaid_travel, serta mengajak masyarakat untuk ikutan PUKIS (Pesona Punya Kuis) untuk kesempatan meraih ragam hadiah menarik. Adapun kuis ini dapat diikuti dengan follow akun Instagram Pesona Indonesia, like posting-an PUKIS terbaru, jawab pertanyaan, dan mention 3 teman kamu di kolom komentar untuk ikutan kuis ini.
Berikut ini adalah kisah para pelaku pariwisata di luar Pulau Jawa yang memang masih merasakan dampak pandemi, seperti pemilik serta Founder Wakatobi Drive Trip, Seto Ariyadi. Bukan hanya Seto, Pemandu Wisata sekaligus trainer di Taman Nasional Tanjung Puting, Yomie Kamale juga mengalami dampak serupa karena sempat ditutup sementara. Alih-alih menyerah, keduanya justru bertekad untuk berupaya dengan sederet strategi untuk bertahan dan membangkitkan kembali pariwisata di tengah pandemi.
Wisata Diving di Wakatobi, Sulawesi Tenggara Turun hingga 50%
![]() |
Berdiri sejak 2008, Wakatobi Dive Trip menjadi salah satu jasa diving dan snorkeling trip di Taman Nasional Wakatobi yang banyak diminati wisatawan. Seto mengatakan setiap bulan dirinya dapat melayani hingga 80 wisatawan. Wangi-Wangi dan Pulau Tomia pun menjadi destinasi terfavorit yang kerap dikunjungi wisatawan.
Namun pandemi memberi dampak yang cukup besar terhadap usaha pariwisatanya. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau nan indah ini pun berkurang. Bahkan, Seto mengaku sempat tak ada wisatawan yang berkunjung dan diving di Wakatobi.
"Kami terdampak sekali di mana tahun sebelumnya kami melakukan pameran di luar negeri. Beberapa (calon wisatawan) cukup antusias untuk datang, namun tiba-tiba pandemi dan semua berubah. Di awal 2-3 bulan, kami sama sekali nol pendapatan," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.
"Kalau sebelum pandemi minimal kami bisa melayani 30-80 orang per bulan. Sekarang sejak pandemi, kami turun sampai 50%. Paling sebulan itu kami bisa melayani 15 orang dalam sebulan," sambungnya.
![]() |
Hantaman pandemi tak lantas membuat Seto putus asa. Ia tetap berupaya mendorong pariwisata di Wakatobi dengan beradaptasi terhadap protokol kesehatan dan digitalisasi. Bahkan, Wakatobi Dive Trip juga menawarkan program Pay Now Trip Later.
"Di masa pandemi ini kami memenuhi administrasi seperti sertifikat CHSE yang diprogramkan oleh Kementerian Pariwisata. Untuk program kami, di awal pandemi kami banyak melakukan virtual tour melalui Zoom dengan berbagai instansi. Dan kami juga menghadirkan program Pay Now Trip Later. Kalau wisatawan yang tertarik ke Wakatobi bisa bayar sekarang, tapi tripnya bebas kapan saja (dan) berlaku sampai kapan pun," katanya.
Selain itu, dirinya juga tetap mempromosikan pariwisata, salah satunya melalui Instagram @wakatobidivetrip dan @photodiveseto. Melalui upaya ini, Seto berharap para wisatawan dapat berkunjung lagi untuk menikmati indahnya wisata di Wakatobi.
"Pastinya kami tetap aktif mempromosikan pariwisata di Wakatobi yang kami miliki seperti di Instagram, Twitter, Facebook. Dan pastinya tetap semangat untuk bertahan dan optimis kalau bisa dikunjungi lagi dan orang bisa berpariwisata lagi."
Selanjutnya: Wisata Tanjung Puting juga ikut rehat
Simak Video "Boleh Buka Lagi, Ini Persiapan Saung Angklung Udjo Sambut Wisatawan"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol