Sandiaga Uno menegaskan, Desa Bejijong menjadi salah satu prioritas Kemenparekraf untuk dikembangkan menjadi desa wisata kampung Majapahit. Menurutnya, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Mulai dari sarana dan prasarana, hingga keterampilan ibu-ibu, khususnya di produk ekonomi kreatifnya.
"Ke depan Bejijong ini menjadi salah satu prioritas kami untuk kami tingkatkan. Karena saya melihat yang sangat spesifik dan unik di Desa Wisata Majapahit Bejijong ini adalah kearifan lokal dan toleransi beragama. Ada vihara di tengah masyarakat yang 95 persen muslim, saling berdampingan, harmonis dan saling mensupport. Ini ciri-ciri gotong-royong Bangsa Indonesia. Ini yang menjadi satu catatan luar biasa dalam kunjungan kali ini," tegasnya.
Pengembangan Bejijong sebagai desa wisata kampung Majapahit sekaligus mengoptimalkan fungsi rumah-rumah Majapahit di desa ini. Untuk itu, menurut Sandiaga, dibutuhkan kerjasama semua pihak. Ia berjanji akan membawa aspirasi masyarakat Bejijong untuk dibahas bersama kementerian lain yang terkait, Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena Majapahit ini merupakan aset bangsa. Juga kami minta masyarakat, dunia usaha dan komunitas yang peduli terhadap kelestarian budaya dan seni bisa bekerjasama. Kami akan memimpin dengan tentunya inovasi-inovasi baru dan adaptasi protokol kesehatan dan kegiatan lain yang mampu membangkitkan dan mengoptimalkan rumah Majapahit ini," terangnya.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap Desa Bejijong bisa dikembangkan secara maksimal sebagai desa wisata kampung Majapahit.
"Ini adalah satu potensi yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Karena di Desa Bejijong ini ada peninggalan-peninggalan Majapahit," tandasnya.
Simak Video "Video Prabowo ke Yordania: Dikawal 2 Pesawat Tempur dan Disambut Raja Abdullah II"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan