Nur mengatakan ada beberapa alasan fosil di Museum Patiayam pernah direstorasi atau pemulihan kembali. Pertama karena kontur tanah dan kedua faktor penggalian fosil.
"Itu dimungkinkan faktor saat ditemukan dan kontur tanah di daerah penemuan itu keras. Maka rata-rata koleksi di sini pernah dilakukan restorasi karena penemuan itu tadi," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lain dengan tanah pasir dan tanah merah. Kontur tanah mempengaruhi tentang penemuan fosil-fosil itu," sambung Nur.
Simak Video "Video: Wisata Museum Makanan Nyeleneh di Berlin, Ada Kopi Luwak Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan