Menjadi juru langsir di Stasiun Bogor sejak 1985, Samin punya banyak cerita tentang stasiun ini. Mulai dari perubahan jenis kereta sampai membaiknya sikap penumpang.
Samin dapat disebut sebagai saksi hidup yang menyaksikan perkembangan Stasiun Bogor. Ia merupakan pegawai terlama yang bekerja di Stasiun Bogor.
Sejak tahun 80-an, ia sudah bekerja di sana, mulanya sebagai penjaga perlintasan kereta api. Pada saat itu, dengan gaji Rp 16.000 sebulan ia harus mendorong gerbang sebelum kereta dapat berangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zaman dulu masih kereta yang ditarik dengan lokomotif. Belum ada pintu otomatis jadi harus didorong seperti rolling begitu. Setiap kereta berangkat, kita harus dorong secara manual. Itu berat," dia mengenang.
"Kalau sekarang otomatis, gampang. Kita cuma pencet tombol tutup-buka. Gampang nggak kayak dulu," dia menambahkan.
![]() |
Selama 36 tahun bekerja di Stasiun Bogor, Samin juga menyaksikan perubahan perilaku penumpang. Menurutnya, saat ini penumpang kereta sudah tertib. Kondisinya jelas berbeda dengan zaman dahulu.
"Dulu penumpang susah diatur. Kereta juga masih jarang, paling hanya satu atau dua keluar masuk bergantian. Jadi orang-orang rebutan, dorong-dorongan. Ada pedagang dan pengemis juga ikut naik kereta," kata dia.
Ia juga masih ingat saat penumpang naik ke atap kereta. Ketika itu korban jiwa sempat berjatuhan karena tersetrum listrik.
"Sekarang sudah ada perubahan. Penumpang juga sudah nyaman, nggak kayak dulu," kata dia.
![]() |
Di masa pandemi COVID-19 ini, Samin juga merasakan era baru di Stasiun Bogor. Penumpang diatur dengan protokol kesehatan, mulai dari pembatasan kuota sampai wajib memakai masker. Ia berharap kondisi dapat segera membaik agar perjalanan dengan kereta dapat normal kembali.
"Harapan saya bisa lebih baik dari sekarang. COVID-19 sudah dua tahun berjalan. Semoga lebih baik dan normal kembali," katanya.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol