Boeing Selidiki Temuan Botol Tequila Kosong di Pesawat Air Force One

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Boeing Selidiki Temuan Botol Tequila Kosong di Pesawat Air Force One

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 21 Sep 2021 22:13 WIB
Pabrik Boeing San Antonio
Pabrik Boeing San Antonio (Foto: CNN)
Chicago -

Pabrikan pesawat AS, Boeing, menyelidiki temuan botol tequila kosong di dalam pesawat Air Force One. Karena, tak mungkin membangun pesawat sambil meminum alkohol.

Pesawat yang dimaksud itu satu dari dua pesawat jumbo 747 yang dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan membawa presiden dan staf AS dengan aman.

Meskipun itu bukan bagian besar dari bisnis Boeing. Namun, ini adalah proyek berprofil tinggi yang penting untuk memperkuat reputasi perusahaan setelah babak belur beberapa tahun ke belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan atas botol tequila dilaporkan pada Senin lalu oleh Wall Street Journal. Pesawat Air Force One itu sedang dimodifikasi di fasilitas Boeing San Antonio, dan alkohol dilarang di semua pabrik Boeing.

Boeing tidak mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. "Ini adalah masalah personel, dan untuk alasan kontrak kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut," kata perusahaan.

ADVERTISEMENT

Boeing menandatangani kontrak dengan pemerintah untuk memodifikasi kedua pesawat Air Force One pada 2018. Kesepakatan itu akan membebani pembayar pajak senilai USD 3,9 miliar.

"Boeing memberi tahu Angkatan Udara tentang masalah personel yang terkait dengan program VC-25B," kata Ann Stefanik, kepala operasi media untuk Angkatan Udara AS.

"Tidak ada dampak terhadap upaya modifikasi kedua pesawat yang sedang berlangsung. Angkatan Udara memantau kualitas produksi dengan cermat dan meminta pertanggungjawaban Boeing untuk memastikan program VC-25B memenuhi persyaratan kontrol kualitas yang ketat," tambah Stefanik.

Seperti diketahui, reputasi pembuat pesawat, Boeing, telah jatuh diakibatkan oleh berbagai masalah dalam beberapa tahun terakhir, terutama kecelakaan seri 737 Max. Pesawat ini dilarang terbang selama 20 bulan setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Masalah dari Max telah merugikan perusahaan lebih dari USD 20 miliar.




(msl/ddn)

Hide Ads