Bukan Karawang Namanya Kalau Tanpa Goyang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Karawang Namanya Kalau Tanpa Goyang

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 24 Sep 2021 11:03 WIB
Ikon pariwisata Karawang.
Goyang Karawang yang sekarang jadi citra kota (Randy/detikTravel)
Karawang -

Walau kerap dicap negatif, goyang Karawang merupakan identitas dari Kota Pangkal Perjuangan. Bahkan jadi ikon branding Kabupaten Karawang.

Jika bicara Kabupaten Karawang, tak jarang istilah goyang Karawang ikut mengikuti. Tentunya hal itu tak lepas dari andil pedangdut Lilis Karlina yang mempopulerkan lagu lawas goyang Karawang.

Adapun dalam perjalanannya, istilah goyang Karawang juga kerap dipandang buruk oleh orang luar kabupaten yang hanya melihat dari satu sisi saja. Faktanya, goyang Karawang dewasa ini kian bertransformasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam institusi pemerintahan Kabupaten Karawang misalnya, goyang Karawang didapuk sebagai identitas budaya dan ikon Kota Pangkal Perjuangan. Dimana ikon itu bisa dilihat di pelataran Disparbud Kabupaten Karawang kala tim detikTravel datang berkunjung.

Kasi Pelestarian Sejarah Nilai Budaya dan Aksara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten KarawangNeni Martini, Kasi Pelestarian Sejarah Nilai Budaya dan Aksara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang (dok screenshoot 20detik)

Dalam kesempatan yang sama, detikTravel juga sempat berbincang dengan Neni Martini selaku Kasi Pelestarian Sejarah Nilai Budaya dan Aksara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang perihal ikon budaya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saat ini goyang Karawang diadaptasi pada ikon baru 'Go Karawang the dynamic city' yang merupakan city branding dan menjelaskan Karawang seperti apa," ujar Neni.

Ada alasan kenapa pihak Pemkab memilih goyang Karawang sebagai brandingnya. Alasan sejarah hingga bentuk perjuangan masyarakat mengikuti.

"Mungkin bisa dilihat dalam ikon baru itu, ada warna-warna yang dinamis. Itu melambangkan perjuangan Karawang di masa lalu sejak zaman prasejarah sampai, saat ini begitu beragam," tambahnya.

Neni pun tak menampik, kalau dahulu goyang Karawang lekat dengan hal erotis. Hal itu diketahui Neni sejak masih kecil dulu.

"Goyang Karawang sendiri dari dulu sejak saya kecil sudah mendengar istilah goyang Karawang, tapi ketika ada yang bertanya kalau dulu lebih diidentikkan pada erotisme goyang pinggul yang ditampilkan oleh kesenian-kesenian yang ada di Karawang. Sekarang kita mendefinikasikannya lebih ke bentuk tarian yang dijadikan rekor Muri tersebut," cerita Neni.

Selanjutnya: Alasan di Balik pemilihan branding goyang Karawang

Atas popularitas goyang Karawang, pihak Pemkab melihat istilah itu sebagai sesuatu yang bisa mewakili kesenian Karawang serta wisata yang ada secara keseluruhan.

"Kenapa kita akhirnya lebih mengangkat goyang Karawang sebagai ikon? Karena memang goyang Karawang itu sangat dikenal masyarakat Karawang maupun masyarakat di luar Karawang. Makanya kalau disingkat bisa jadi Go Karawang, jadi itu ajakan buat pergi ke Karawang," urai Neni.

Lebih lanjut, Neni mengajak semua wisatawan untuk datang dan melihat langsung tanah goyang Karawang. Khususnya setelah pandemi mulai membaik.

"Ayo kita pergi ke Karawang untuk mengenali Karawang dan juga mendapatkan pengalaman-pengalaman menarik yang bisa didapatkan di Karawang, baik mengetahui seninya, kulinernya, mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di Karawang," ajaknya.


Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Geol Goyang Karawang
Geol Goyang Karawang
13 Konten
Lahir di kawasan pesisir utara, nama goyang Karawang begitu populer di tahun 1980-an. Kerap dipandang dengan stigma negatif, padahal itu adalah seni budaya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads