Nama goyang Karawang di tahun 1970-an begitu lekat dengan kesan erotis. Berikut penuturan dari penari ronggeng terakhir yang jadi saksi hidup.
Berasal dari kawasan pesisir, goyang Karawang kerap disebut sebagai kesenian atau tari yang begitu erotis dan sensual di masanya. Mundur ke tahun 70-80an, goyangan dari penarinya yang disebut penari ronggeng disebut begitu panas dan menggetarkan sukma kaum adam.
Hal itu begitu membekas di benak ketua komunitas Karawang Heritage, Asep Ruhyani Sundapura. Diceritakan olehnya pada detikTravel, ia mengaku melihat gerak original dari goyang Karawang itu kala masih duduk di bangku sekolah dasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pertama kali melihat goyang Karawang yang asli itu saat kelas 6 SD. Benar-benar luar biasa," ujar Asep.
Satu hal yang membuat ingatan itu begitu membekas, adalah goyangan dari penampilnya yang tak lain adalah penari ronggeng. Berbeda dengan penari jaipong dewasa ini yang kerap disebut sebagai penampil goyang Karawang.
Untuk mencari tahu lebih jauh soal itu, tim detikTravel ditemani Asep bertandang ke rumah penari ronggeng terakhir yang menjadi saksi hidup sejarah panjang itu.
Adalah Itoh Masyitoh atau yang akrab disebut Mak Itoh, mantan penari ronggeng yang pernah beken pada tahun 1970-an. Bersama kelompoknya yang bernama Sekar Muda, Mak Itoh ikut meramaikan goyang Karawang dahulu yang masih begitu erotis dan apa adanya.
Di usia senjanya, tak lekang ingatan Mak Itoh akan masa mudanya dulu yang begitu enerjik. Masa itu, ia kerap dipanggil tampil di Karawang hingga luar daerah seperti Bandung dan lainnya.
"Nah itu mungkin karena goyangannya bagus atau gimana nggak tahu. Kan dulu artis nggak ada goyangnya, cuma saya saja (goyang Karawang). Ke Cikarang, sampai ke Kuningan, sampai ke Cirebon, sampai ke Bandung," tutur Mak Itoh dalam bahasa Sunda halus di kediamannya.
Mak Itoh pun menuturkan, bahwa asal muasal goyang Karawang berasal dari seni topeng banjet (topeng dalam bahasa Sunda). Dimana ditampilkan oleh para penari ronggeng.
"Istilah banjet yaitu topeng itu banjet itu dari dulu seni topeng banjet gitu. Banjet itu topeng. Topeng kalau dalam bahasa sundanya, kalau bahasa melayu banjet itu topeng," ujarnya.
Bicara goyangan dari seni topeng banjet yang disebut begitu erotis, kini telah ditinggalkan oleh Mak Itoh setelah naik Haji. Bisa dibilang, kalau Mak Itoh adalah sang penari ronggeng terakhir yang juga adalah praktisi sejati goyang Karawang.
"Penari ronggeng atau topeng dulu sudah nggak ada, sudah pada meninggal tinggal saya sendiri. Saya ternyata panjang umur, masih ada. Iya (terakhir) gak ada lagi, cuma saya seorang," sebutnya.
Selanjutnya: Penari Goyang Karawang Kerap disawer di bokong
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol