Enggak Nyanyi, Erix Soekamti Bagi-bagi Trik Pemasaran Digital Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Enggak Nyanyi, Erix Soekamti Bagi-bagi Trik Pemasaran Digital Wisata

Eko Susanto - detikTravel
Sabtu, 25 Sep 2021 22:12 WIB
Erix Soekamti dan Tumpeng Menoreh
Erix Soekamti (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar pelatihan bagi pelaku wisata dan ekonomi kreatif (ekraf). Dalam pelatihan ini salah satu pembicara, Erix Soekamti.

Pelatihan yang dilangsungkan selama tiga hari, mulai Senin (20/9) sampai Rabu (21/9), bertempat di Grand Artos Hotel dan Convention Magelang. Dalam pelatihan bertema 'Pelatihan Digitalisasi: Branding, Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvenir, dan Fotografi' Kabupaten Magelang 2021.



Dalam pelatihan itu menghadirkan para pembicara yang memadai, baik dalam branding, digitalisasi, pemasaran hingga fotografi. Salah satu pembicara yakni Erix Soekamti, founder grup band Endank Soekamti. Dia juga owner Tumpeng Menoreh.

Tumpeng Menoreh merupakan resto yang berada di kawasan perbukitan Menoreh, tepatnya di wilayah Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Saat ini, Tumpeng Menoreh tengah hits. Selain bisa menikmati kuliner, di lokasi itu pengunjung bisa menikmati pemandangan alam. Vokalis Band Endank Soekamti ini sekarang sangat dekat dengan dunia destinasi wisata.

Erix Soekamti berkolaborasi dengan Bumdes Argo Inten, Desa Ngargoretno, membuat Tumpeng Menoreh. Kelebihan resto ini berada di lokasi ketinggian dan buka selama 24 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erix Soekamti dan Tumpeng MenorehPeserta pelatihan wisata digital dan ekraf singgah di Tumpeng Menoreh Foto: Eko Susanto/detikcom



Bahkan dalam sebulan pengunjung bisa sampai 10.000 orang saat PPKM ini. Lokasi Tumpeng Menoreh ini berada di perbatasan wilayah Kabupaten Magelang, Kulon Progo dan , Purworejo. Dengan membeli tiket masuk Rp50.000, nantinya mendapatkan voucher senilai Rp25.000 untuk menikmati kuliner. Selain itu, bisa menikmati pemandangan yang ada.


Adapun peserta pelatihan pada hari terakhir, Rabu (22/9), melakukan kunjungan lapangan di Tumpeng Menoreh. Bagi Erix, keberadaan Tumpeng Menoreh dan destinasi wisata ini menjadi pengalaman baru.

"Ya pengalaman baru sebagai musisi dan cukup menarik karena suka sesuatu yang baru. Terlebih pandemi ini orang harus punya model survival sendiri-sendiri. Mungkin bisnis ini menjadi model survival saya menjadi musisi, kalau dulu saya dihidupi musik, sekarang saya harus bisa menghidupi musik dengan cara menjadi entrepreneur wisata," kata Erix.

Erix Soekamti menuturkan pembangunan Tumpeng Menoreh tersebut dimulai pada saat pandemi. Ini dilakukan karena jobs manggung yang mulai sepi, kemudian Erix memilih cara untuk tetap survive di tengah situasi pandemi dengan membuat Tumpeng Menoreh.

"Ya makanya itu, saya bilang tadi modus survival. Karena saya harus survive, wong musik nggak bisa menghidupi saya lagi, perlu adanya tindakan survival tadi. Ini modus survive saya," tuturnya.


Tumpeng Menoreh merupakan kolaborasi dengan Bumdes Argo Inten Desa Ngargoretno. Nantinya Tumpeng Menoreh ini masih akan dikembangkan. Kemudian, sekalipun pengunjung telah banyak yang datang, Erix mengaku belum puas.

"Belum (puas), Tumpeng Menoreh itu sebenarnya belum jadi. Belum dan kami masih belajar. Memang dalam zona-zona saya buat kan baru 10 persen. Yang terealisasi baru kuliner Gelangprojo (Magelang, Kulon Progo, Purworejo) yaitu Tumpeng Menoreh," ujarnya.

Dalam pengembangan kedepannya nantinya ada Tumpeng Ayu, Tumpeng Playground, Tumpeng Train dan sebagainya. Nantinya terus dikembangkan dengan memanfaatkan lahan yang ada.

"Ke depannya terus dikembangkan sebisa mungkin memanfaatkan lahan yang tidak produktif, yang belum terpakai. Jadi sebisa mungkin, semaksimal mungkin," ujarnya.

Erix Soekamti dan Tumpeng MenorehTumpeng Menoreh Foto: Eko Susanto/detikcom



Terpisah, Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengatakan Tumpeng Menoreh ini merupakan salah satu resto yang berada di Desa Wisata Ngargoretno. Kemudian sekalipun masih baru, keberadaan pengunjung yang datang dari mana-mana.

"Kalau kita hubungkan dengan pelatihan, tentunya ini contoh pemasaran yang berhasil. Mas Erix Soekamti ini bukan praktisi, beliau benar-benar pelaku untuk pemasaran lebih-lebih pemasaran digital," kata Husein.

Husein menuturkan Tumpeng Menoreh dengan pemasaran digital secara masif dan kemudian dalam waktu sekejap dikenal di seluruh Indonesia.

"Tumpeng Menoreh dengan pemasaran digital adalah daya tarik yang berhasil memasarkan secara masif dan dalam waktu sekejap dikenal oleh seluruh Indonesia. Yang hadir di Tumpeng Menoreh kelihatan sekali variatif dari berbagai daerah di luar Jawa Tengah," ujarnya.


Dia berharap para peserta pelatihan diajak untuk melihat dan mencontoh dalam memasarkan produk secara digitalisasi. Nantinya apa yang diperoleh dalam pelatihan tersebut diaplikasikan dalam mempromosikan produknya.

"Harapannya untuk diterapkan di daya tarik wisata para pelaku dan juga bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan," kata dia.



Simak Video " Video: Melihat Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads