Teluk Berau di Papua Memang Cantik, tapi Sayang Dinodai Sampah Masker

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 26 Sep 2021 16:20 WIB
Foto: Sampah Masker di Teluk Berau (Hari Suroto/Istimewa)
Fakfak -

Teluk Berau di Fakfak, Papua Barat dikenal memiliki potensi wisata alam yang cantik. Tapi sayang, kecantikan itu ternoda oleh sampah masker yang dibuang sembarangan.

Teluk Berau adalah sebuah teluk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Oleh pelaut Eropa, Teluk Berau disebut Teluk Mac Cluer.

Teluk Berau mulai dikenal di Eropa ketika pada tahun 1937-1938, saat tim ekspedisi the Forschungsinstitut fur Kulturmorphologie of the University of Frankfurt melakukan eksplorasi di teluk tersebut.

Hasil eksplorasi itu kemudian ditulis oleh J. Röder, dengan judul Ergebnisse einer Probegrabung in der Höhle Dudumunir auf Arguni, Mac Cluer-Golf (Holl. West Neuguinea) (1940). Tulisan itu menyebutkan bahwa keberadaan situs gua penguburan, situs hunian prasejarah dan situs lukisan prasejarah ada di tebing karst di Teluk Berau.

Situs arkeologi di Teluk Berau yaitu lukisan prasejarah pada tebing karst, Masjid Patimburak, dan makam putri duyung di Pulau Ota. Masjid Patimburak di Kampung Patimburak, Distrik Kokas merupakan bukti toleransi beragama masyarakat setempat.

Sampah Masker di Teluk Berau Foto: Hari Suroto/Istimewa

Masjid Patimburak dibangun oleh Raja Pertuanan Wertuar pada 1870. Arsitektur masjid ini sangat unik karena ada perpaduan bentuk masjid dan gereja.

Pandemi COVID-19 juga berdampak pada Teluk Berau di Fakfak. Hal ini terlihat pada sampah medis berupa masker yang dibuang begitu saja di perairan teluk tersebut.

Sampah masker ini sulit terurai dan mengganggu ekosistem perairan Teluk Berau. Selain mengganggu keindahan pesona bawah air teluk Berau, sampah masker itu juga berpotensi merusak terumbu karang.

Kelestarian lingkungan Teluk Berau di Fakfak menjadi tanggung jawab bersama. Perlunya kampanye untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Selama pandemi COVID-19, aturan prokes tetap harus ditaati, tetapi kelestarian alam juga perlu dijaga!


---

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.



Simak Video "Video: Punya Spot Diving Alami, Ekowisata Kaimana Mulai Dikenal Mancanegara"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork