Sebanyak 30 hotel di Pulau Dewata yang tergabung dalam Bali Hotels Association (BHA) siap menyajikan makan dengan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berbagai makan itu bakal disajikan dalam BHA Sustainable Food Festival pada 27 September hingga 16 Oktober 2021.
"Melalui festival ini, anggota BHA yang berpartisipasi memiliki kesempatan untuk memamerkan upaya inovatif yang telah mereka lakukan dalam mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam kegiatan usahanya selama ini," kata Ketua BHA Jean Helière dalam keterangan tertulis yang dikutip detikTravel, Minggu (26/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun hotel 30 hotel yang berpartisipasi dalam festival ini yakni Alila Ubud, Amadea Resort & Villas, AYANA Resort and Spa Bali, Bali SereS Springs Resort & Spa Singakerta, Conrad Bali, COMO Uma Ubud, COMO Uma Canggu, Grand Hyatt Bali, Hard Rock Hotel Bali dan Hilton Bali Resort.
Kemudian ada Holiday Inn Resort Baruna Bali, Hotel Indigo Bali Seminyak Beach, Hotel Nikko Bali Benoa Beach, Hotel Tugu Bali, Intercontinental Bali Resort, Jimbaran Puri A Belmond Hotel, Jumana Bali Ungasan Resort, Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, Nusa Dua Beach Hotel & Spa serta SenS Hotel & Spa Ubud.
Ada pula Sheraton Bali Kuta Resort, Six Senses Uluwatu Bali, Sofitel Nusa Dua, The Apurva Kempinski Bali, The Laguna Resort & Spa, The Samaya Seminyak, The St. Regis Bali Resort, The Trans Resort Bali, The Westin Resort Nusa Dua, termasuk W Bali Seminyak.
![]() |
Jean Helière mengatakan, selain program pengurangan sampah plastik sekali pakai yang sudah berjalan dengan baik, hotel anggota yang berpartisipasi kini diberikan tantangan baru.
"Mereka ditantang untuk menyiapkan satu menu makan siang yang terdiri dari dua hidangan dengan harga maksimum Rp 200 ribu net per orang dan satu menu makan malam dengan tiga hidangan dengan harga maksimum Rp 350 ribu net per orang," kata dia.
Untuk dapat ditampilkan, menu-menu tersebut harus memenuhi kriteria keberlanjutan utama yaitu bahan makanan harus 100 persen menggunakan produk dari Indonesia dan minimal 75 persen menggunakan produk yang ditanam secara organik.
Selain itu, makanan yang disajikan juga harus menghormati prinsip-prinsip perdagangan yang adil, misalnya perusahaan yang dipimpin oleh wanita. Terakhir, seluruh produk makanan laut memiliki sertifikat keberlanjutan dan produk unggas bersertifikat free range atau jelajah bebas yang berarti tidak dikandangkan.
Simak Video "Video: PHRI Bali Bicara Akomodasi Ilegal di Balik Turunnya Tingkat Hunian Hotel"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!