Demi Jokowi, Lampu Taman di Malioboro Dihidupkan Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Demi Jokowi, Lampu Taman di Malioboro Dihidupkan Lagi

Heri Susanto - detikTravel
Senin, 27 Sep 2021 17:39 WIB
suasana di jalan malioboro yogyakarta
Jalan Malioboro. Foto: (Fitraya/detikTravel)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan kunjungan kerja (kungker) ke Yogyakarta Selasa (28/9) besok. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro pun kembali menghidupkan lampu taman di ikon wisata Kota Yogyakarta ini.

"Selama tiga hari, dari Minggu sampai Selasa besok (26-28 September) untuk sementara lampu-lampu di Malioboro dinyalakan lagu, informasinya Pesiden Joko Widodo akan datang ke Yogyakarta," ujar Kepala UPT KCB Malioboro Ekwanto melalui keterangan tertulis Senin (27/9/2021).

Soal rencana Jokowi kungker ke Yogyakarta ini, Ekwanto tak mengetahui persisnya. Tapi, UPT KCB Malioboro mendapatkan instruksi untuk menghidupkan lampu taman. Sebab, ujung Malioboro atau di titik nol kilometer ada Gedung Agung Atau Istana Negara Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencan Presiden untuk apa tidak tahu. Tapi, ada instruksi untuk menghidupkan lampu-lampu taman. Apakah hanya tiga hari ini atau ke depannya dinyalakan kembali, juga belum tahu," imbuhnya.

Sejak DIY Naik statusnya saat PPKM Darurat, Pemkot Yogyakarta memiliki kebijakan mematikan lampu taman maupun PJU. Pemahaman ini mulai berlangsungsejak awal Juli silam agar Malioboro tak menjadi tempat berkerumun.

ADVERTISEMENT

"Kebijakan pemadaman lampu-lampu ini berlaku dari kawasan Malioboro, kawasan Tugu Yogya hingga Alun Alun Keraton," jelasnya.


Suasana di kawasan yang disingkat Gumaton tersebut pun, saat malam hari gelap gulita. Meski sejak Yogyakarta turun level PPKM dari Level 4 ke Level 3, wisatawan tetap kembali memadati Malioboro meski kebijakan pemadaman belum dicabut.

Kalangan pedagang kaki lima khususnya pedagang lesehan di kawasan Malioboro keberatan jika pemadaman lampu diteruskan seolah tanpa batas waktu.

"Sudah dua bulan lebih lampu-lampu dipadamkan, mau sampai kapan suasana gelap gulita, wisatawan yang mau mampir makan lesehan jelas tak berminat," kata Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati.

Desio menuturkan, pemadaman terparah terjadi ketika Yogyakarta masih Level 4 atau medio awal Juli hingga awal September lalu. Baru saat PPKM Yogyakarta berstatus Level 3, beberapa titik lampu penerangan dinyalakan, khususnya dari kawasan Hotel Mutiara ke utara.

"Tapi dari Hotel Mutiara ke selatan masih gelap, penerangan lesehan sekarang dibantu paguyuban sehingga kami tak perlu sampai membawa lilin atau lampu petromak," katanya.




(pin/pin)

Hide Ads