Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kebingungan menangani wisatawan yang nekat mengunjungi objek wisata (obwis) yang masih tutup. Penyekatan akses masuk lokasi obwis tak efektif karena adanya Google Maps.
"Sebenarnya sudah dilakukan penyekatan. Misalnya (akses) menuju Parangtritis, masih ada jalan lain yang bisa dilewati. Apalagi ada Google maps," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kemantren Danurejan, Yogyakarta.
Aji mengaku, dengan kondisi saat ini sulit untuk menghalau wisatawan untuk tidak masuk ke destinasi wisata yang belum dibuka. Seperti akses ke Pantai Parangtritis yang tak bisa ditutup total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parangtritis ditutup TPR e (akses masuk), warga kepie le lewat," katanya.
Upaya yang bisa dilakukan, lanjut Aji, saat ini hanya dengan mendorong pelaku wisata untuk tetap menjaga prokes. Apalagi, bagi obwis yang belum ditunjuk buka tapi sudah menerima tamu.
"Pengelola wisata tetap menjaga prokes. Karena mereka ini tempat terbuka ya, jadi sulit menolak," imbuh mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY ini.
Satu pekan sebelum penurunan level PPKM di DIY dari empat ke tiga, obwis yang belum ditunjuk ujicoba sudah diserbu wisatawan. Terutama wisata pantai dan Malioboro yang tetap dikunjungi wisatawan.
"Berbagai upaya kami lakukan, yang pasti kami terus mengingatkan wisatawan agar tidak berkerumun," kata Kepala UPT Malioboro Ekwanto.
Ekwanto menjelaskan, kunjungan wisatawan di Malioboro sampai lebih dari 2 ribu di hari Minggu (26/9/2021). Bahkan, UPT Malioboro sudah menerapkan pemadaman lampu, tapi tetap tak membuahkan hasil.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!