Selama puluhan tahun, negara ini terkenal dengan populasi manusia jangkung di dunia. Tetapi, belakangan tinggi warga negara ini berkurang.
Negara yang tinggi badan orang-orangnya berkurang adalah Belanda. Menurut data Badan Statistik Belanda (CBS) sejak tahun 1958, tinggi orang Belanda melebihi manusia lain di dunia. Namun, kini data resmi itu menunjukkan bahwa orang-orang jangkung sudah mulai sulit ditemukan.
Dilansir dari BBC, tinggi badan orang Belanda mulai menyusut dari generasi yang lahir tahun 2001. Secara signifikan, mereka yang lahir tahun 2001 lebih pendek dari pada mereka yang lahir tahun 1980.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini berdasarkan pada pengukuran tubuh dari 719.000 orang Belanda yang berusia antara 19-60 tahun. Pria berusia 19 tahun saat ini memiliki tinggi badan rata-rata 182,9 cm dan wanitanya 169,3 cm.
Namun pria yang lahir tahun 2001 memiliki tinggi badan lebih pendek satu sentimeter dari generasi yang lahir sebelum itu. Perempuan yang lahir di periode yang sama juga lebih pendek 1,4 cm dibandingkan perempuan yang lahir sebelum 2001.
Baca juga: Senja di Bendungan Tinggalan Belanda |
"Dalam perjalanan satu abad terakhir, tubuh kami terus meninggi dan meninggi, tapi sejak 1980 pertumbuhan itu berhenti," kata penelitian itu.
Faktor yang menjadi pengaruh adalah imigrasi dan pola makan. Faktor ini diyakini membalikkan keadaan pertumbuhan tinggi padan yang cepat selama satu setengah abad.
Tak hanya itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan badan mengalami perlambatan di antara orang-orang Belanda, yang orang tua dan kakek-nenek mereka terlahir di Belanda.
Hal ini diperkirakan kemungkinan karena apa yang dikenal sebagai "batas biologis" - yang artinya batas seberapa tinggi tubuh manusia dapat tumbuh, tapi ini juga dikaitkan dengan "kebiasaan makan yang tidak sehat, serta asupan energi yang berlebihan di masa pertumbuhan" menurut para peneliti.
Meski kini masih jadi negara dengan manusia jangkung di dunia, namun Belanda pernah masuk dalam daftar manusia bertubuh kecil dari standar orang Eropa. Keadaan menjadi terbalik pada tahun 1840an.
Satu mitos yang banyak diyakini menunjukkan bahwa tinggi orang Belanda itu berkat kecintaan mereka terhadap produk susu, seperti keju. Namun, hal ini dibantah oleh para ilmuwan.
Seleksi alami pria dan perempuan berbadan tinggi lebih banyak punya keturunan dianggap sebagai alasan yang lebih masuk akal, menurut badan statistik.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol