Wisata Tebing Breksi dibuka dengan syarat wisatawan harus masuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Sayangnya aplikasi ini kerap bermasalah.
Hal itu dituturkan pengelola Tebing Breksi yang mengurusi tiket, Dwi. Ditemui Tim detikcom, Kamis (7/10/2021), Dwi menjelaskan bahwa pengelola kerepotan dengan kinerja aplikasi yang tidak sesuai harapan.
"Aplikasi sering eror apalagi kalau sinyalnya tidak bagus. Itu scan berulang kali tapi radius belum sampai lokasinya. Seringkali satu orang sampai 10 menit. Apalagi kalau weekend susah banget memakainya," kata Dwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir pekan di masa uji coba pembukaan ini, wisatawan yang datang ke Tebing Breksi dapat mencapai 1.000 orang. Mereka datang menggunakan berbagai kendaraan, termasuk bus.
Bila aplikasi PeduliLindungi eror, kerap terjadi kemacetan menuju Tebing Breksi. Padahal jalan ke tebing itu menanjak curam sehingga kenyamanan dan keselamatan wisatawan dapat terancam.
"Kalau bus sampai berhenti di tanjakan itu kan bahaya," ujar Dwi.
Pihak Tebing Breksi juga mengakui kalau lokasi tebing di tengah alam memang sulit sinyal. Mereka berusaha untuk menyediakan WiFi namun itu juga tidak cukup.
"Sinyal paling bagus Telkomsel sementara wisatawan tidak semua providernya Telkomsel. Kami mencoba memperbesar kapasitas WiFi tapi hanya dapat mencakup 90-96 orang. Di luar itu kami kesulitan," Dwi menjelaskan.
Jika sudah begini, wisatawan yang datang dapat menunjukkan sertifikat vaksin dengan minimal sudah vaksin dosis pertama. Akan tetapi Dwi berharap pemerintah memiliki solusi kebijakan yang lebih baik.
"Harapannya ada aplikasi yang bisa digunakan offline karena kalau online memang kesulitan sinyal dan aplikasi sering eror," tutupnya.
Tebing Breksi merupakan salah satu dari 20 tempat wisata di Jawa yang diperbolehkan buka. Tim detikcom dalam Roadtrip Jawa-Bali bersama Wuling Almaz RS sempat menyambangi lokasi wisata ini untuk melihat kondisi terkininya.
(pin/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan