Candi Plaosan ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Wisatawan yang bersemangat ingin wisata terpaksa gigit jari di depan pagar.
detikcom bersama Wuling melakukan Ekspedisi 3000 Kilometer Roadtrip Jawa-Bali dan mampir di Yogyakarta. Di sana, kami mengunjungi beberapa destinasi wisata andalan di sekitar Yogyakarta, termasuk Candi Plaosan di Klaten.
Pada masa PPKM ini, Candi Plaosan tidak masuk dalam daftar 20 destinasi wisata di Jawa yang diizinkan buka oleh pemerintah. Candi ini menutup diri untuk wisatawan padahal petugas mengatakan, setiap hari ada saja orang yang ingin berkunjung ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Candi Plaosan sejak awal PPKM sampai sekarang belum dibuka. Saya hanya mengikuti perintah atasan kalau disuruh tutup ya tutup," kata petugas keamanan Candi Plaosan Adil Santosa ketika ditemui detikcom, Kamis lalu.
"Kalau ada yang datang ke sini, mohon maaf tidak boleh masuk. Biasanya mereka hanya foto-foto saja di depan pagar atau makan di warung-warung depan," ia menuturkan.
Menurut Adil, sebelum Candi Plaosan ditutup, banyak wisatawan datang ke sana untuk melihat keindahan candi bercorak Hindu-Buddha tersebut. Tempat ini ramai dikunjungi di hari Minggu dan musim liburan.
"Kalau dulu waktu buka ya banyak (wisatawan) ramai, dari mana-mana, dari jauh yang belum pernah ke sini, belum tahu. Biasanya kan ke Prambanan," ujarnya.
Selain untuk wisata sejarah, Candi Plaosan juga kerap dijadikan latar foto pre-wedding. "Kalau dulu sebelum tutup, banyak yang foto pre-wedding. Hampir setiap hari ada," kata Adil.
Kini dengan kondisi Candi Plaosan yang ditutup, geliat wisata di sana juga ikut lesu. Sejumlah warung makan dan oleh-oleh milik warga tutup. Ada juga yang tetap buka, berharap dagangannya dibeli satu atau dua orang.
Namun per hari ini, 61 wisata di Klaten termasuk Candi Plaosan dilaporkan sudah diizinkan buka.
"Pengunjung sudah harus mempunyai aplikasi peduli lindungi, atau kalau belum mempunyai bisa menunjukkan surat vaksin. Ini sesuai edaran kementerian kesehatan," jelas Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Sri Nugroho pada wartawan, Sabtu (9/10/2021) siang di sela-sela simulasi pembukaan objek wisata di Mata Air Cokro, Kecamatan Tulung.
Nugroho menjelaskan, setelah ada Inmendagri tanggal 4 Oktober dan ditindaklanjuti instruksi Bupati tanggal 5 Oktober, secara resmi objek wisata dibuka. Dinas langsung menindaklanjuti dengan membuka objek wisata.
"Kami dari Dinas Pariwisata menindaklanjuti dengan dibukanya objek wisata. Objek wisata di Klaten ini ada 61," jelas Nugroho.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol