Perkenalkan, Ini Jatimulyo, Surganya Spesies Burung Langka DIY

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perkenalkan, Ini Jatimulyo, Surganya Spesies Burung Langka DIY

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Minggu, 10 Okt 2021 13:45 WIB
Desa Jatimulyo ramah burung
Desa Jatimulyo ramah burung (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)
Kulon Progo -

Sebuah kelurahan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini menjadi rumah bagi ratusan spesies burung yang keberadaannya kian langka.

Bernama Jatimulyo, kelurahan ini telah didapuk sebagai desa ramah burung dan melarang segala bentuk aktivitas yang berpotensi mengganggu kelestarian satwa tersebut. Bagaimana kisahnya?

Jatimulyo terletak di kawasan bukit menoreh, sebuah pegunungan kapur yang membentang dari Kabupaten Kulon Progo (DIY), Purworejo, dan Magelang (Jawa Tengah). Secara administratif kelurahan ini masuk wilayah Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke kelurahan ini berkisar 30 km atau 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Untuk sampai di sini pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena bakal melewati jalanan berliku dan naik turun mengingat letak kelurahan yang berada di dataran tinggi.

Tak hanya itu, kondisi jalan di sini juga belum sepenuhnya diaspal. Beberapa ruas masih berupa tanah berbatu dan hanya bisa dilalui satu unit kendaraan roda empat.

ADVERTISEMENT

Selayaknya kelurahan lain di area perbukitan menoreh Kulon Progo, kawasan Jatimulyo masih begitu asri. Sejauh mata memandang, pengunjung bakal disuguhkan dengan hijaunya pepohonan yang rimbun.

Semakin masuk ke dalam wilayah Jatimulyo, suasana sepi kian terasa. Sunyi senyap jauh dari hiruk pikuk perkotaan, diisi oleh suara kicauan burung yang seakan menyambut siapapun yang berkunjung ke tempat ini.
Namun, cukup dengarkan suara merdu itu, tak perlu mencari sumbernya, apalagi sampai niat berburu. Jika tidak siap-siap bakal kena sanksi.

Ya, Jatimulyo menjadi kelurahan yang dengan tegas melarang segala bentuk perburuan burung. Di sini, burung-burung dijaga dengan baik oleh warga setempat. Bagi yang kedapatan berburu, bakal ada sanksi yang dijatuhkan.

"Kita menerapkan sanksi bagi siapapun yang kedapatan berburu di sini. (Sanksi) Berjenjang dari mulai teguran, dan kalau memang masih berlanjut kita akan serahkan kepada pihak yang berwajib," ungkap Carik Jatimulyo, Diyanta, saat ditemui di Jatimulyo, belum lama ini.

Desa Jatimulyo ramah burungDesa Jatimulyo ramah burung Foto: (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)

Sanksi terhadap aktivitas perburuan liar itu tertuang dalam Peraturan Desa Jatimulyo no 8/2014 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup yang ada di Jatimulyo. Perdes ini diterbitkan setelah adanya keresahan dari warga dan para pengamat burung terhadap keberadaan satwa tersebut di Jatimulyo yang mulai jarang ditemui imbas masifnya perburuan liar.

"Terbitnya perdes no 8 tahun 2014 itu berawal dari keresahan pengamat dan pemerhati burung bahwa di tahun itu di Jatimulyo burung-burung sudah mulai berkurang karena ada perburuan secara masif, terutama (jenis burung) yang mempunyai nilai jual, jadi dari segi ekonomi ya," ucap Diyanta.

Kehadiran perdes tersebut berbuah manis. Sejak perdes diterbitkan, aktivitas perburuan yang dulu dilakukan oleh mayoritas warga Jatimulyo mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Bahkan Diyanta mengklaim saat ini sudah tidak ada warga yang berburu lagi di Jatimulyo karena sudah sadar tentang pentingnya menjaga keberadaan satwa tersebut.

"Dan memang sampai saat ini perburuan itu jadi hilang lah. Sehingga sampai saat ini Jatimulo disebut sebagai desa ramah burung," ujarnya.

Berhentinya aktivitas perburuan berdampak positif bagi kelestarian burung di kelurahan ini. Sebab, jumlah spesies yang ditemui setiap tahunnya mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya berkisar 90 jenis saat ini bertambah jadi 115 atau separuh dari 227 total spesies burung di Kabupaten Kulon Progo ada di sana.

Desa Jatimulyo ramah burungDesa Jatimulyo ramah burung Foto: (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)

"Burung di Jatimulyo saat ini ada sekitar 115 jenis. Untuk yang endemik di sini jenis sulingan, dan yang sering diburu di sini banyak, terutama yang punya nilai jual untuk dipelihara, seperti burung anis dan termasuk sulingan juga," ucap Diyanto.

Untuk memastikan kelestarian burung di Jatimulyo terjaga, warga di sini juga telah membentuk Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi. Kelompok ini bertugas memantau habitat burung dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa tersebut.



Simak Video "Mengalami Insiden Terperosok di Air Saat Bermain Offroad di Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads