Masalah jaringan provider di kawasan Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Karena itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memastikan masalah itu segera teratasi.
"Kami langsung jemput bola, untuk koordinasi saya sudah tugaskan staff saya untuk berkoordinasi dengan Telkom provider dan juga rekan-rekan Kominfo," kata Sandiaga saat di Embung Nglanggeran, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (11/10/2021).
Pasalnya, Desa Wisata Nglanggeran sukses menjadi wakil Indonesia di The initiative of the World Tourism Organization (UNWTO) Tourism Village Award. Apalagi, dalam waktu dekat tim assessor dari UNWTO akan mendatangi Desa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya sebelum kunjungan dari assessor UNWTO ini kita sudah bisa menempatkan repeater dan BTS-BTS (Base Transceiver Station) yang bukan hanya meningkatkan kualitas jaringan internet dan komunikasi. Karena ini destinasi super prioritas harus juga bisa diujicobakan dengan 5G," ucapnya.
Pihaknya juga akan memonitor langsung proses perbaikan jaringan provider di kawasan Desa Wisata Nglanggeran. Semua itu untuk memudahkan wisatawan mengakses internet.
"Karena menurut saya jaringan internet jadi kebutuhan dan akan kami monitor langsung karena aplikasi PeduliLindungi bergantung jaringan begitu pula dengan aplikasi e-money," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah mewajibkan scan QR code aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke mall hingga objek wisata (obwis). Meski belum dibuka, Dispar Gunungkidul menyebut sebagian besar kawasan pantai masih terkendala jaringan provider.
"Kalau yang susah sinyal paling banyak di kawasan pantai," kata Sekretaris Dinasi Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Hary Sukmono saat dihubungi wartawan, Jumat (8/10/2021).
Hal tersebut terungkap setelah pihaknya melakuan identifikasi terkait mana saja obwis yang kesulitan jaringan provider atau sinyal. Secara rinci, Hary mengungkapkan pantai-pantai yang sulit sinyal berada di sisi timur.
"Diantaranya sisi timur yang masuk area blank spot seperti Pantai Wediombo, Kawasan Gunung Batur, Siung dan Watulumbung. Kalau di sisi barat seperti Pantai Ngedan, Gesing, Kesirat, Grigak," ujarnya.
Sedangkan untuk kawasan non pantai, Dispar juga telah melakukan pemetaan. Di mana salah satunya berada di kawasan wisata Klayar di Kalurahan Kedungpoh, Nglipar.
"Di kawasan Klayar sinyalnya tidak stabil sehingga membutuhkan penguat sinyal," ucapnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum