Ritual Mandi Safar Digelar Demi Bangkitnya Pariwisata NTB

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ritual Mandi Safar Digelar Demi Bangkitnya Pariwisata NTB

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 13 Okt 2021 18:35 WIB
Ritual Mandi Safar
Ritual Mandi Safar di Gili Meno (dok. Istimewa/Dispar NTB)

Ritual Mandi Safar atau Rebo Bontong bermakna pembersihan diri atau tolak bala. Dalam istilah suku Sasak disebut Melukat.

Melukat di tengah kondisi pandemi, tidak saja bermakna membersihkan jiwa dan diri peserta ritual, namun juga bermakna membersihkan destinasi wisata di NTB dari wabah Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membersihkan diri juga selaras dengan semangat membangun kembali destinasi yang sehat dan aman. Setelah bersih dan aman, kawasan wisata di Lombok Utara pun siap dikunjungi wisatawan.

"Inilah saatnya. Pelaksanaan tradisi Mandi Safar, menjadi awal kebangkitan pariwisata NTB. Membangun semangat pemulihan kebangkitan pariwisata NTB," harap Yusron.

ADVERTISEMENT

Digelarnya tradisi Rebo Bontong juga jadi pertanda, bahwa warga NTB siap menyambut event World Superbike (WSBK) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah pada 19-21 November mendatang.

"Saya yakin tradisi Rebo Bontong menjadi magnet bagi Gili Indah. Daya tarik Gili akan menjadi perhatian penonton dan wisatawan saat WSBK dan MotoGP dihelat. Kawasan tiga Gili ini pasti dikunjungi wisatawan saat perhelatan event MotoGP dan WSBK. Pesan saya bersiaplah dan jaga Gili tetap aman dan sehat," tutup Yusron.


(wsw/rdy)

Hide Ads