Turis asing diizinkan masuk ke Bali mulai hari ini. Tapi sejumlah tempat wisata di kawasan Bali Utara masih bersiap.
Dalam Ekspedisi 3.000 Kilometer yang dilakukan detikcom bersama Wuling Almaz ke Kabupaten Buleleng, Bali, tampak sejumlah destinasi wisata yang tutup dan sepi. Kendati saat ini wisatawan domestik dan internasional sudah diizinkan untuk plesiran ke Bali, masih banyak tempat wisata yang masih belum terjamah. Kondisi ini berbeda dengan destinasi wisata di Bali Selatan.
detikcom sempat mendatangi Air Terjun Gitgit. Sampai di sana, air terjun yang dikenal punya pemandangan cantik itu tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Loket tidak beroperasi. Pemandu wisata yang biasanya akan menemani wisatawan trekking menikmati air terjun juga tak ada. Toko-toko yang dulu menjual suvenir juga tutup.
Salah seorang warga sekitar, Luh Adriani mengatakan, air terjun ini sudah tutup sejak Maret 2020 tepatnya setelah Hari Raya Nyepi. Untuk pembukaan kembali, Luh menjelaskan masyarakat adat masih akan berdiskusi dan menyiapkan diri.
"Rencana besok local guide dan desa adat akan gotong royong, rencananya Senin mulai buka. Tapi di sini semua sudah vaksin, " katanya ketika ditemui pada Sabtu (9/10/2021).
Setali tiga uang dengan Air Terjun Gitgit, wisata tur melihat lumba-lumba di Pantai Lovina juga masih bersiap. Tur ini dulunya begitu digemari turis asing, khususnya turis asal China.
"Masih akan kami rundingkan bersama teman-teman (untuk menyambut turis asing). Yang penting protokol kesehatan, memakai masker, di sini sudah vaksin juga sampai dosis kedua," kata pemilik tur Komang Rediasa pada Minggu (10/10/2021).
Hal serupa juga diungkapkan anggota Pandega Adat Dalem, Mang Pris di destinasi wisata Danau Tamblingan. Saat ini danau tersebut memang sudah dibuka untuk wisatawan lokal, hanya saja kegiatannya terbatas untuk menikmati danau dan berfoto.
Tiket masuk juga belum ada, setiap pengunjung yang datang dapat memberikan uang donasi seikhlasnya. Selain itu, saat ini wisata Danau Tamblingan juga masih menunggu sertifikasi CHSE untuk menjamin tempat ini aman dikunjungi wisatawan.
"Kami akan menyelenggarakan pararem yaitu membuat aturan (dari Desa Adat) sebelum dari Dinas Pariwisata Buleleng mengeluarkan tiket masuk," ujarnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia