Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berencana menghidupkan kembali kawasan wisata Rindu Alam Puncak Bogor, Jawa Barat. Sebelum akhirnya ditutup pada 2020 lalu, rumah makan ini menjadi ikon dan mencatatkan sejarah kejayaannya.
Meskipun kini bangunan tersebut sudah terlihat kumuh, dengan banyak bagian yang rusak hingga terdapat banyak coretan di setiap kacanya, tetapi rumah makan tersebut memiliki kisah sukses selama 40 tahun beroperasi.
Rumah makan yang berada di ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut, dan berlokasi di perbatasan Cianjur-Bogor ini dibangun Letjen Ibrahim Adjie pada 1979. Setahun kemudian, Rindu Alam pun resmi dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Resmi dibuka nya pada tahun 1980. Dulu beliau (Ibrahim Adji) meminta pada Presiden Soeharto untuk tempat peristirahatan pasukan siliwangi jika telah bertugas dari luar kota. Jadi selain tempat istirahat juga dijadikan tempat makan Rindu Alam," ucap Adam Adjie, cucu pendiri Rindu Alam Ibrahim Adjie, Kamis (14/10/2021).
![]() |
Rumah makan yang menawarkan makanan Sunda, western, dan chineese food ini memiliki sejumlah menu favorit, mulai dari sate kambing dan ayam, ikan gurame bakar, hingga sop iga.
Bahkan menu itu juga yang menjadi kegemaran dan selalu dipesan pejabat negara yang datang, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhum istrinya Ani Yudhoyono.
"Selama 40 tahun berdiri, hampir semua pejabat datang ke tempat kami, mulai dari artis, presiden SBY dan alm ibu SBY. Menu yang jadi favorite petinggi negara yakni Kambing guling, sop, sate ayam dan kambing, serta nasi goreng," kata dia.
Namun kisah kesuksesan tersebut tinggal kenangan, sebab sejak awal tahun lalu Rindu Alam resmi ditutup.
Tetapi di sisi lain, Pemprov Jabar berencana untuk menata dan menggunakan kembali kawasan tersebut untuk kawasan wisata.
"Sah-sah saja mau dibuat apa, toh itu tanah tanah pemprov. Tapi kan kita punya suatu perjanjian jaman dahulu, jadi suruh liat perjanjian itu dulu," tuturnya.
"Mohon dilihat dulu, isinya (adendum) seperti apa, banyak sejarah di sana yang gubernurnya pun sekadang juga masih melihat sejarah tersebut," tambahnya.
![]() |
Dia juga menegaskan Pemprov tidak menggunakan nama Rindu Alam jika akan mengelola dan memfungsikan kembali kawasan tersebut. "Tidak bisa pakai nama itu, harus ganti," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan secara teori dan legalitas pemanfaatan kembali area wisata Rindu Alam sangat memungkinkan. Tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak melanggar aturan.
"Kami Pemda Provinsi Jabar ingin berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan PAD," ujar Uu dalam keterangannya, belum lama ini.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!